news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Prabowo di Polda Metro: Berpendapat Kok Ditahan Seperti Kriminal?

20 Mei 2019 21:56 WIB
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam acara Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019 di Jakarta, Selasa (14/5/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam acara Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019 di Jakarta, Selasa (14/5/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Calon presiden 02 Prabowo Subianto menyambangi Markas Polda Metro Jaya untuk menjenguk pendukungnya, Eggi Sudajana dan Lieus Sungkharisma yang ditahan atas tuduhan makar.
ADVERTISEMENT
Namun Prabowo yang datang dengan beberapa purnawirawan jenderal TNI dan politisi itu, ditolak oleh polisi karena bukan jam besuk. Prabowo memahami alasan itu.
Prabowo lalu menyatakan keprihatinannya karena banyak yang ditahan hanya karena berbeda pendapat. Padahal demokrasi memberi kebebasan orang untuk menyatakan pendapat dan berserikat.
“Indonesia negara demokrasi, menyatakan pendapat kok langsung ditahan seperti kriminal,” ucap Prabowo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (20/5).
Capres 02 Prabowo tiba di Polda Metro Jaya. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
Eggi Sudjana ditahan dengan tuduhan makar hanya karena menyampaikan people power kepada pendukungnya di kediaman Prabowo. Lieus juga ditahan dengan tuduhan yang sama.
Prabowo merasa harus membela Eggi dan Lieus yang ditahan dengan tuduhan yang janggal tersebut. Meski ditolak menjenguk malam ini, Prabowo berjanji melindungi kedua pendukungnya itu.
ADVERTISEMENT
"Saya kira beliau (polisi yang melarang) direktur di sini, saya kira beliau petugas. Beliau jalankan perintah, saya hormati itu. Tapi saya harus berusaha sekuat tenaga saya, semampu saya, dari segi kemanusiaan dan kesetiakawanan," papar Prabowo.
Prabowo datang ke Polda Metro Jaya bersama beberapa tokoh pendukungnya. Di antaranyapolitikus senior PAN Amien Rais, juru bicara BPN Dahnil Azhar Simajuntak, Mantan Pangdam Jaya Sjarie Sjamsoeddin, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon, serta lainnya.