Prabowo Heran Ada Pejabat Jokowi Minta Aparat Bantu Kontestan Pemilu

30 Maret 2019 22:15 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres no urut 02, Prabowo Subianto menyampaikan pendapatnya saat Debat Ke IV Pilpres 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu, (30/3). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres no urut 02, Prabowo Subianto menyampaikan pendapatnya saat Debat Ke IV Pilpres 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu, (30/3). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengungkapkan adanya surat dari pejabat di pemerintahan Jokowi yang mengarahkan aparat untuk mendukung salah satu kontestan di Pemilu 2019. Hal ini disampaikan Prabowo dalam debat keempat Pilpres 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3).
ADVERTISEMENT
Prabowo menganggap kondisi ini sungguh tak sejalan dengan prinsip demokrasi di Indonesia.
"Maaf Pak (Jokowi), ya ini saya harus sampaikan bahwa Bapak komit pada demokrasi saya tahu itu. Tapi maaf, bocor di mana-mana surat-surat dari pejabat Bapak yang memerintahkan penggunaan aparat untuk membantu salah satu kontestan dalam pemilihan. Pak ini kan tidak sesuai dengan kaidah demokrasi," ungkapnya.
Capres no urut 01, Joko Widodo menyampaikan pendapatnya saat Debat Ke IV Pilpres 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu, (30/3). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Prabowo mengatakan, adanya kejadian ini memunculkan ketidakpercayaan publik kepada pemerintah.
"Ada suatu distrust (ketidakpercayaan), kehilangan kepercayaan-kepercayaan kepada elite dan kepada pemerintah, karena kadang niat yang diucapkan tidak sesuai dengan pelaksanaan di bawah itu," ungkap Ketum Partai Gerindra itu.
Oleh karena itu, Prabowo khawatir Jokowi tak paham dengan masalah kepercayaan di level bawah. Menurutnya, sistem pemerintahan sebaik apapun, jika tak ada kepercayaan publik maka tak akan berjalan.
ADVERTISEMENT
"Saya khawatir bapak tidak paham di bawah ini banyak ada kepala desa yang dipenjara. Ini bagaimana dengan sistem sebaik apapun, saya khawatir distrust (ketidakpercayaan ini bertambah," jelasnya.