Prabowo hingga FPI Akan Jenguk Ratna Sarumpaet yang Babak Belur

2 Oktober 2018 13:35 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mardani Ali Sera. (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mardani Ali Sera. (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aktivis Ratna Sarumpaet, diduga mengalami penganiayaan. Hampir seluruh bagian dari wajah juru kampanye Prabowo-Sandi itu mengalami luka lebam akibat pengeroyokan oleh orang tak dikenal.
ADVERTISEMENT
Koordinator Juru Bicara Timses Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, bahwa Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto berencana akan menjenguk Ratna di kediamannya. Namun, Dahnil tak menyebut waktu pastinya kapan Prabowo menjenguk Ratna.
“Rencananya Pak Prabowo hari ini kalau engga salah, tapi tepat jam berapanya saya enggak tahu. Rencananya beliau juga akan mengunjung hari ini. Jamnya nanti mugkin dikabarin,” kata Dahnil dalam keterangannya, Selasa (2/10).
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Mardani Ali Sera mengaku telah mencoba untuk menghubungi Ratna, namun hingga saat ini belum ada respons. Mardani mengatakan, tim jurkam Prabowo-Sandi serta FPI berencana akan menjenguk Ratna di kediamannya.
“Sore ini, kita lagi nunggu teman-teman FPI mau ikut tim jurkam Prabowo juga siap sore ini,” kata Mardani di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Mardani tak ingin mengaitkan penganiayaan yang dialami Ratna dengan politik, mengingat Ratna merupakan salah satu aktivis penggerak #2019GantiPresiden yang mengalami penolakan dari banyak pihak di sejumlah daerah.
“Kalau lihat Ratna tidak jauh dari suara berani, saya tidak tidak ingin kaitkan dengan politik. Tetapi saya agak bisa ambil kesimpulan ini upaya untuk bungkam seorang Ratna. Kita perlu orang seperti Ratna dan kejadian ini adalah sebuah bencana dan tragedi mesti diusut secara tuntas oleh kepolisian,” tegas politikus PKS itu.
Ratna Sarumpaet babak belur. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ratna Sarumpaet babak belur. (Foto: Dok. Istimewa)
Mardani mengaku, ia terakhir kali berkomunikasi dengan Ratna pada pekan lalu. Saat itu, kata Mardani, tak ada pernyataan atau sikap dari Ratna yang mengindikasikan bahwa dia tengah dalam ancaman. Yang jelas, kata Mardani, apa yang dialami Ratna itu seperti tindakan yang dilakukan PKI.
ADVERTISEMENT
“Kalau indikasi (ancaman) Kak Ratna yang lebih tahu. Saya tidak ingin mengaitkan dengan rezim akan sangat politis walaupun saya politisi. Tapi begini gaya ini hampir seperti gaya PKI,” tutur Mardani.
Ia berharap, polisi mengusut kasus penganiayaan ini sampai tuntas dengan profesional, sebab bagaimanapun Ratna adalah warga negara yang harus dilindungi hak-haknya untuk mendapatkan jaminan keamanan dan keselamatan dari negara.
“Sangat mendesak (kepolisian) karena ini ujian profesionalitas dan integritas dari polisi. Karena Ratna pada posisi berseberangan dengan pemerintah dan Ratna vokal dan kejadian ini sevokal apapun tidak dibenarkan ini adalah tragedi dan ini adalah harus dilawan oleh siapapun yang cinta negeri ini," kata dia.