Prabowo Ingatkan Pilih Pemimpin Baru: Yang Sekarang UU Dilabrak

19 Juni 2018 20:43 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto  (Foto: Facebook/Prabowo Subianto )
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto (Foto: Facebook/Prabowo Subianto )
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta semua kader, simpatisan hingga masyarakat Indonesia untuk mengerahkan upaya sekuat tenaga di hari pencoblosan Pilkada Serentak 2018 pada 27 Juni mendatang. Ia mengingatkan pilkada serentak bisa dijadikan momen untuk memilih pemimpin baru yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
“Mari kita rapatkan barisan, kerahkan tenaga kita, pikiran kita. Mari kita lanjutkan perjuangan kita di hari yang penting menjelang 27 Juni, di mana pilkada di provinsi yang penting dan kabupaten/kota tertentu. Kita akan memilh pemimpin baru atau melanjutkan pemimpin yang baik,” ucap Prabowo saat menyampaikan sikap politik melalui siaran langsung di akun Facebooknya, Selasa (19/6).
Prabowo beralasan, rakyat semestinya sadar kondisi Indonesia yang saat ini sedang tak baik-baik saja. Maka ia meminta rakyat agar tak salah langkah untuk memilih pemimpin yang tepat hingga lima tahun mendatang.
Ia kemudian menggambarkan banyaknya pelanggaran yang terjadi dan dinilainya menabrak dengan undang-undang yang ada.
“Kalau rakyat tidak sadar, atau rakyat mudah dibuai pemimpin yang dipilih meneruskan keadaan sekarang, maka 5 tahun akan diteruskan seperti keadaan sekarang. Patgulipat, segala macam bentuk korupsi, penyelewengan semakin canggih. Undang-undang dilabrak, keadilan hukum diabaikan. Kalau dilanjutkan keadaan semakin tidak baik untuk rakyat Indonesia,” tutur dia.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Prabowo berpesan agar hari krusial pada 27 Juni mendatang dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Ia yakinkan pendukungnya agar kekayaan bangsa Indonesia, yang menurut Prabowo dikuasai bangsa asing, bisa direbut kembali.
“Puncak 27 Juni kita buktikan rakyat Indonesia ingin berdaulat, ingin berdiri di kaki kita sendiri, ingin menguasai kembali kekayaan rakyat Indonesia. Yakinkan bersama Gerindra dan mitra-mitra bahwa bangsa Indonesia tidak mau dijajah kembali, kita tidak mau dibohongi jadi embel-embel bangsa asing,” tutup dia.