Prabowo Kalah di Pemilih Perempuan, Sandi Minta Emak-emak Kerja Keras

Cawapres Sandiaga Uno menjadi pembicara diskusi bertajuk ‘Impor vs Daya Beli’ di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (7/11). (Foto: Ricad Saka/kumparan)

Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, menyampaikan bocoran hasil survei internalnya terkait dinamika pemilih di Pilpres 2019, salah satunya terkait pemilih perempuan. Menurut dia, Prabowo-Sandi belum unggul dari Jokowi-Ma'ruf di kategori pemilih perempuan.

“Yang di kalangan perempuan kita harus lebih kerja lagi karena per hari ini angka survei internal kita belum menunjukkan kita unggul di pemilih perempuan,” kata Sandi usai menghadiri deklarasi relawan di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Kamis (8/11).

Untuk itu, ia berpesan agar emak-emak membantu meyakinkan para pemilih perempuan yang belum menentukan pilihannya di berbagai kesempatan.

“Jadi itu saya tadi titipkan pesan kepada emak-emak dan kepada para relawan perempuan hebat dan perempuan mandiri ini untuk hadiri majelis taklim, majelis-majelis maupun acara senam, acara arisan untuk meyakinkan,” imbuhnya.

Sandiaga Uno mengunjungi tempat wisata di Desa Padusunan Pacet Mojokerto. (Foto: Dok. Tim Sandiaga Uno)

Begitu juga dengan persentase pemilih milenial, meski sudah sedikit lebih unggul, Sandi meminta agar semua pendukungnya tetap berjuang keras sampai waktu pemungutan suara tiba. Menurut Sandi, hasil survei sementara perolehan suara dari pemilih milenial untuk pasangan Prabowo-Sandi masih jauh dari kata aman.

“Belum aman. Jadi milenial itu di survei internal kita, kita sudah bisa mengungguli tipis. Tapi kita harus bekerja keras, tidak ada yang aman,” ucap dia.

Capres Prabowo Subianto kunjungi Ponpes Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (1/11). (Foto: Dok. Tim Media Prabowo)

Sampai saat ini, ia memperkirakan ada 30 persen suara pemilih di pilpres yang belum menentukan pilihan. Hal ini merupakan peluang dan tantangan untuk bisa memenangi Pilpres 2019.

“Karena kita memiliki data juga bahwa 1/3 dari pemilih itu belum menentukan pilihan secara mantap. Jadi ini yang merupakan peluang sekaligus tantangan kita,” pungkasnya.