Prabowo: Kalau Saya Ungkap Masalah, Mohon Jangan Ada yang Marah

15 Februari 2019 18:10 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres Prabowo Subianto saat melakukan safari ke Purbalingga, Jateng. Foto: Dok. Tim Media Prabowo-Sandi
zoom-in-whitePerbesar
Capres Prabowo Subianto saat melakukan safari ke Purbalingga, Jateng. Foto: Dok. Tim Media Prabowo-Sandi
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto kerap mengungkapkan beberapa masalah yang tengah dihadapi Indonesia saat ini. Tapi, Prabowo menilai, banyak pihak yang justru marah saat dirinya mengungkapkan sejumlah masalah.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya mengungkapkan masalah ini mohonlah jangan ada yang marah. Karena ini adalah memperingatkan untuk bangsa Indonesia. Ada masalah kenapa kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia, berarti kita menuju ke arah keterpurukan," kata Prabowo saat pidato kebangsaan di Hotel PO, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/2).
Prabowo menganalogikan negara seperti tubuh manusia. Saat tubuh merasa tidak fit atau bahkan sakit, tentu orang itu akan ke dokter.
Suasana ruangan saat calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto memberikan pidato kebangsaan di Semarang, Jawa Tengah. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Tim dokter yang dianalogikan sebagai para pakar ini akan mendiagnosis apakah penyakit yang tengah diidap oleh orang ini. Menurut Prabowo, ada dua reaksi orang saat melihat hasil pemeriksaan dokter itu.
"Reaksi orang waras setelah melihat hasil itu, ini kekurangan saya harus segera saya benahi, kan begitu," tutur Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Orang yang agak kurang waras, dia marah-marahin dokternya. Kenapa kamu taruh hasil darah saya begini, kolesterol saya tidak 350, taro 200, ya. Tidak benar asam urat saya tinggi, taro yang bagus. Tidak benar denyut jantung saya terlalu cepat. Jadi dokter, kepala lab, lihat orang ini dia geleng-geleng kepala ya kan. Ente yang bayar ente tidak mau lihat kenyataan," jelas Prabowo.
Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto memberikan pidato kebangsaan di Semarang, Jawa Tengah. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Kondisi negara juga bisa diukur melalui berbagai indikator. Misalnya, dicek kekayaannya, jumlah yang dimiliki, cadangan devisa, berapa sumber daya alam yang ada. Dari situ, bisa dilihat apakah negara ini dalam keadaan sehat atau sakit.
"Nah setelah kita hitung, setelah saya dan kawan kawan hitung, saya melihat, loh, loh, loh. Sudah berpuluh tahun kekayaan kita lebih banyak mengalir ke luar Indoneisia. Artinya kita kehilangan. Ini yang saya sebut ini masalah mengalir keluarnya kekayaan nasional,"paparnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau badan tiap hari kehilangan darah, 10 cc, 10 cc, diujungnya koleps, mati. Kalau republik kita mengalami kekayaan diambil keluar, tidak cukup membiayai untuk menghidupkan 260 juta lebih manusia. Yang lahir 3,5 juta mulut baru tiap tahun," kata Prabowo.
Ketum Partai Gerindra itu lalu kembali pada analogi orang yang marah-marah karena tak terima hasil diagnosis dari dokter. "Jadi Saudara-saudara, ini yang marah-marah ini sama dokter ini, selamat apa enggak ini? Jadi negara juga seperti itu," ucap dia.