Prabowo ke Jokowi: Jangan karena Dia Perempuan, Lalu Diangkat Menteri

17 Januari 2019 22:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Prabowo Subianto menyanggah pernyataan Joko Widodo (Jokowi) soal pentingnya jumlah perempuan yang banyak dalam kabinet. Prabowo menilai pemerintah seharusnya lebih memperhatikan hasil kinerja yang didapat, bukan hanya sekadar mengangkat perempuan dalam struktur pemerintahan.
ADVERTISEMENT
"Gender bisa dicari, tapi kalau output, kita bisa berdebat lagi. Jangan hanya perempuan (lalu) diangkat, perempuan tapi juga harus cakap, yang ambil kebijakan tak rugikan rakyat," ujar Prabowo kepada Jokowi dalam sesi Debat Pilpres 2019 di Hotel Bidakara Jakarta Selatan, Kamis (17/1).
Awalnya, Jokowi berkesempatan untuk melemparkan pertanyaan ke Prabowo. Jokowi lalu menyinggung soal kepengurusan Gerindra, partai bentukan Prabowo, yang dinilai tak memberikan kesempatan untuk perempuan mengambil posisi. Jabatan ketua umum, dewan pembina, sekretaris hingga bendahara partai dikuasai oleh laki-laki.
Prabowo menjelaskan bahwa partainya adalah partai muda yang baru berdiri selama 10 tahun. Dia lalu mencontohkan Gerindra juga memberikan kesempatan untuk politisi perempuan, seperti Waketum Rachmawati Soekarnoputri. "Beliau bertanggung jawab ideologi," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Jokowi lalu membandingkannya dengan susunan kabinet yang ia pimpin. "Misalnya Menlu (Retno Marsudi), itu adalah menteri luar negeri pertama. Kemudian menteri BUMN (Rini Soemarno), menteri keuangan (Sri Mulyani), LHK (Siti Nurbaya), Kelautan dan Perikanan (Susi Pudjiastuti), saya juga pernah membentuk Pansel (Panitia Seleksi) KPK terdiri dari semua perempuan," tutur Jokowi.
"Saya tak akan banggakan hanya karena dia perempuan (harus ada output)," tegas Prabowo.