Prabowo: Saya Tidak Anti Asing, Tapi Jangan Terlalu Lugu

22 Maret 2018 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo di acara Wadah Global Gathering. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo di acara Wadah Global Gathering. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pidato Prabowo yang menyebut ada kajian bahwa Indonesia akan bubar pada tahun 2030, berasal dari keprihatinan dia tentang kekuatan asing yang menguasai tanah Indonesia. Kajian itu dituangkan dalam novel karya dua ahli intelijen bernama PW Singer dan August Cole.
ADVERTISEMENT
Meski getol mengkritisi peran asing di Indonesia, Prabowo menegaskan dirinya tidak anti asing. Namun, Indonesia perlu punya sikap menghadapi asing agar jangan sampai Indonesia dijajah.
"Saya tidak anti asing. Kita tidak anti asing. Kita ingin bersahabat sama asing, tapi kita tidak mau dirampok dipecundangi oleh asing," ucap Prabowo usai mengisi diskusi di Hotel Milenium, Jakarta, Kamis (22/3).
Menurut Prabowo, keberadaan asing mestinya berbanding lurus dengan upaya memakmurkan Indonesia, bukan malah sebaliknya asing menguasai tanah dan menjajah Indonesia.
"Kenapa rakyat kita selalu gajinya kecil, enggak bisa bayar ini enggak bisa bayar itu. Rakyat kita enggak bisa makan daging. Kenapa anak kita kuntet, karena butuh protein, ibu ibu kita butuh protein. Kalau ibu-ibunya enggak sehat, ya anak-anaknya juga enggak sehat. Ini kewajiban kita dan kewajiban saya sebagai pemimpin saya harus bicara," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Prabowo mengatakan pidato soal kajian Indonesia bubar 2030, sengaja disampaikan agar masyarakat dan pemerintah waspada karena banyak pihak yang iri dengan kekayaan Indonesia. Nah, konteks negara bubar pada 2030 adalah negara dikuasai asing.
"Selalu kita didatangi dan kita dirampok sudah ratusan tahun. Anda belajar sejarah kan, Anda tahu kita pernah dijajah oleh Belanda? Anda tahu kita banyak mati merebut kemerdekaan? Mereka datang ke sini mereka jajah kita, bukan kita jajah mereka. Kenapa mereka jajah kita, karena kita kaya," kata Prabowo.