Prabowo soal Ongkos Politik: Lebih Baik Saya Utang Budi ke Rakyat

25 Juni 2018 4:47 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo di Rakernas DPP Gerindra (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo di Rakernas DPP Gerindra (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan penggalangan dana untuk mendukung perjuangan politik dirinya serta Gerindra. Prabowo mengaku ingin berjuang bersama dengan rakyat dalam kontestasi politik.
ADVERTISEMENT
"Wajar dong, saya berjuang untuk anda, tapi anda juga harus ikut, istilahnya kita sama-sama, berat sama kita dipikul, ringan sama dijinjing. Saya minta juga anda jangan rendah diri, jangan kita selalu dibilang kita miskin, lemah, Indonesia bodoh, Indonesia malas," kata Prabowo saat siaran langsung di akun facebooknya, Minggu (24/6).
Prabowo mengatakan, lebih baik ia berbalas budi kepada rakyat yang menyumbang secara sukarela daripada balas budi kepada para penyandang dana. Prabowo tak menyebut secara pasti siapa penyandang dana yang dimaksud.
"Politik ini tidak mudah, daripada saya harus berutang budi ke penyandang dana, saya berhutang budi ke Rakyat Indonesia saja, jadi saya minta dana dari rakyat," jelas Prabowo.
"'Inilah cara kita. Kita ingin berdikari, kita percaya, ktia harus yakinkan Rakyat Indonesia kalau rakyat punya kedaulatan," kata Prabowo lagi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Ketua Tim Pemenangan Partai Gerindra Sandiaga Uno berkomentar terkait penggalangan dana oleh Prabowo Subianto itu. Menurutnya, penggalangan dana dari rakyat penting untuk menghindari praktik politik balas budi.
"Biasanya para pengusaha besar tersebut ingin ada pengaruh pada kebijakan ke depan karena dia ikut mendanai. Apa yang dilakukan Gerindra dan Pak Prabowo, saya rasa ini suatu pemikiran yang sudah dilakukan di demokrasi-demokrasi yang sudah lebih maju," jelas Sandi Jumat (22/6).
Sandi berharap sistem demokrasi ke depan tidak bersandar kepada kepentingan orang-orang tertentu saja, tapi betul-betul dari dan untuk rakyat.
"Ini baru digagas kita. Kita tentunya melihat ini yang pertama dan harapan kita ini memicu dan memacu partisipasi publik untuk lebih peduli terhadap politik nasional dan ikut menjadi bagian dari proses demokrasi kita di 2019," pungkasnya.
ADVERTISEMENT