Pramugari di AS Usir Ibu yang Menyusui Anaknya di Pesawat

11 Desember 2017 20:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kabin Pesawat (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kabin Pesawat (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Seorang pianis dan peneliti kanker asal Houston Amerika Serikat (AS), Mei Rui bersama bayi dan orang tuanya diusir dari penerbangan Spirit Airlines. Kejadian tersebut menghebohkan seantero Negeri Paman Sam.
ADVERTISEMENT
Rui mengatakan, kejadian bermula saat dirinya ikut dalam penerbangan Spirit Airlines menuju New York untuk berpartisipasi dalam acara soal kanker. Sesaat sebelum pintu kabin ditutup, dirinya mulai menyusui anaknya.
Tiba-tiba dirinya didatangi oleh seorang pramugari. Perempuan tersebut meminta dia menghentikan kegiatan itu dan menaruh anaknya di tempat duduk.
Mei menolak permintaan tersebut dan meminta diberi waktu untuk menyelesaikan menyusui sang buah hati agar anaknya tidak terbangun saat penerbangan berlangsung.
Tapi permintaan tersebut terlambat, anak Mei tiba-tiba terbangun dan membuat seorang pramugari lainnya mengusir dirinya dari penerbangan tersebut. Mei yang sempat merekam kejadian saat ia diusir tidak menerima perlakuan Spirit Airlines.
"Kalian tidak boleh memperlakukan orang seperti itu. Anak saya memang bersuara menangis kencang dan berisik. Tapi dia bukan pelaku kriminal," sebut Mei seperti dikutip dari CBS, Senin (11/12).
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataan resminya, Spirit Airlines membela tindakan pramugari yang mengusir keluarga Mei dari penerbangan. Mereka menyatakan, tindakan mesti diambil atas alasan keamanan.
"Rekaman kami mengindikasikan penumpang dikeluarkan dari penerbangan 712 setelah tidak mau menurut perintah kru kabin beberapa kali sebelum perjalanan dan briefing keselamatan," sebut pernyataan Spirit Airlines.
"Untuk melindungi keselamatan penumpang kami dan kru, sesuai regulasi keselamatan terbang sipil dan kebijakan maskapai, seluruh penumpang harus tetap berada di tempat duduk dengan sabuk pengaman terpasang ketika lepas landas atau mendarat," tegas mereka.
Mei saat telah mendapat uang ganti rugi berupa pengembalian uang tiket penuh dari Spirit Airlines. Mei pun menyatakan setelah kejadian dia tak mau menggunakan maskapai itu lagi.
"Adalah memalukan diusir dari persawat di depan ratusan penumpang. Kami belum pernah mengalaminya. Kami tidak melanggar hukum atau pencari masalah. Kami adalah orang tua, seorang bayi dan ibunya, kenapa mereka memperlakukan kami seperti itu?" pungkasnya.
ADVERTISEMENT