news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Prancis, Negara dengan Warga Anti-Vaksin Terbanyak di Dunia

19 Juni 2019 13:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kota Paris, Prancis. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kota Paris, Prancis. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Penolakan terhadap vaksin atau anti-vaksin banyak terdapat di berbagai negara dunia. Namun siapa kira, negara dengan warga anti-vaksin terbanyak di dunia ada di negara maju Eropa, yaitu Prancis.
ADVERTISEMENT
Biasanya sikap anti-vaksin muncul dengan berbagai alasan, seperti agama, tidak percaya manfaatnya, hingga dianggap membahayakan nyawa.
Diberitakan AFP, Selasa (18/7), dalam survei lembaga amal medis Inggris, Wellcome, dan Gallup World Poll, sebanyak 33 persen warga Prancis bersikap anti-vaksin. Jumlah ini mencakup sepertiga dari 66 juta warga Prancis, terbanyak di dunia.
Survei dilakukan antara April dan Desember 2018 dengan 140 ribu responden di 144 negara. Tidak hanya Prancis, survei menunjukkan negara-negara maju di Eropa berada di peringkat teratas negara anti-vaksin.
Anti-vaksin tertinggi terdapat di Eropa Barat sebesar 22 persen, disusul Eropa Timur dengan 17 persen.
Ilustrasi vaksin dan imunisasi. Foto: Shutterstock
Di sisi lain, negara-negara yang paling percaya vaksin adalah Bangladesh dan Rwanda. Hampir 100 persen warga di negara tersebut mengaku vaksin sangat efektif dalam melindungi anak-anak.
ADVERTISEMENT
Total di seluruh dunia menurut survei, ada 79 persen warga yang menganggap vaksin aman dan 84 persen yang menyatakan efektif.
Menurut Imran Khan, juru bicara Wellcome kepada AFP, warga di Eropa kebanyakan tidak percaya vaksin karena mereka belum tahu bahaya dari penyakit menular. Penyakit-penyakit menular berbahaya jarang terdapat di Eropa. Sementara warga di negara lain, seperti Afrika dan Asia, sudah tahu keampuhan dari imunisasi.
"Jika Anda lihat negara-negara dalam survei kami dengan angka kepercayaan tertinggi terhadap vaksin, adalah Bangladesh dan Mesir, karena di negara ini lebih banyak penyakit menular," kata Khan.