Prediksi LSI Denny JA: Jokowi 55,9-65,8%, Prabowo 34,2-44,1%

12 April 2019 15:00 WIB
Ilustrasi Lipsus kumparan: Tarung Relawan Jokowi-Prabowo. Foto: Herun Ricky/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Lipsus kumparan: Tarung Relawan Jokowi-Prabowo. Foto: Herun Ricky/kumparan
ADVERTISEMENT
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas paslon yang bertarung di Pilpres 2019. Dalam survei itu, Paslon 01 Jokowi-Ma'ruf tetap unggul dengan angka di kisaran 55,9-65,8 persen, sedangkan paslon 02 Prabowo-Sandi di angka 34,2-44,1 persen.
ADVERTISEMENT
"Jokowi-Ma'ruf di ambang menang telak dengan selisih dukungan terhadap Prabowo-Sandi di atas dua digit," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (12/4).
Survei tersebut dilakukan pada tanggal 4 hingga 9 April 2019 dengan 2.000 responden. Survei dilakukan di 34 provinsi dengan metode multistage random sampling, wawancara dilakukan secara tatap muka dan kuisioner. Margin of error dalam survei ini adalah 2,2 persen.
Peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman (kiri), Ardian Sopa (kanan), membeberkan hasil survei elektabilitas pertarungan Pilpres 2019. Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan
Hasil survei tersebut juga, kata Ardian, sudah memperhitungkan margin of error, juga asumsi golput yang dibagi secara proporsional. Sehingga, angka elektabilitas yang dirilis saat ini, kata Adrian, adalah angka final yang berpotensi akan muncul sebagai hasil Pemilu.
"Keunggulan Jokowi-Ma'ruf di atas dua digit dari Prabowo-Sandi konsisten sejak Agustus 2018. Sejak kita lakukan survei setiap bulan, juga hasilnya konsisten perbedaan suara Jokowi dengan Prabowo di atas dua digit," kata Ardian.
ADVERTISEMENT
Ardian membeberkan lima alasan mengapa Jokowi masih unggul dibanding Prabowo. Pertama, masyarakat masih puas dengan kinerja dari Jokowi. Angka kepuasannya menyentuh 69,5 persen, sedangkan yang tidak puas ada 25,6 persen.
Alasan kedua, masyarakat puas dengan program populer dari Jokowi. Program tersebut seperti kartu Indonesia sehat (83,3 persen), Kartu Indonesia Pintar (80,2 persen), Program Keluarga Harapan (67,9 persen), Pembangunan Infrastruktur (67,2 persen), Program Dana Desa (66,1 persen), dan beras sejahtera (63,7 persen).
Ketiga, Jokowi-Ma'ruf unggul telak di tiga segmen utama yaitu pemilih minoritas, pemilih wong cilik, dan pemilih muslim yang berafiliasi dengan NU. "Segmen ini adalah segmen loyal Jokowi-Ma'ruf Amin," kata Ardian.
Keempat, figur dan personal Jokowi-Ma'ruf lebih disukai dibandingkan Prabowo-Sandi. Jokowi dinilai lebih jujur, lebih pintar, lebih nasionalis, lebih relijius, dan lebih merakyat. Sedangkan Prabowo dianggap lebih berwibawa sebagai pemimpin dibandingkan Jokowi.
ADVERTISEMENT
Kelima, adanya citra yang diamati terkiat personal dari kedua calon. Prabowo di akhir-akhir ini dinilai lebih tempramental, persepsi Jokowi lebih unggul di debat dibanding Prabowo, dan kekhawatiran publik terhadap eksklusifisme yang dikritik oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
-----------------
kumparan akan menayangkan live streaming debat terakhir Pilpres 2019 pada Sabtu (13/4). Live streaming debat dengan tema ‘Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi serta Perdagangan dan Industri’ dapat disaksikan di semua platform kumparan atau melalui channel Youtube kumparan.
Poster Pemilu 2019. Foto: kumparan