Presiden Apresiasi Polri yang Tangkap Terduga Teroris di Sibolga

13 Maret 2019 13:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi di Kendari Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi di Kendari Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Densus 88 Antiteror menangkap terduga teroris bernama Husain alias Abu Hamzah di Sibolga, Sumatera Utara. Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja Polri atas penangkapan yang terjadi pada Selasa (12/3) ini.
ADVERTISEMENT
"Kita apresiasi kerja keras Polri terutama Densus 88 yang telah membuka dan menangkap jaringan baik yang ada di Lampung, Sibolga, dan tempat lain. Ini pengembangan dari yang di Lampung, kita lihat memang barangnya berupa bom ada," kata Jokowi di sela meninjau Indonesia International Furniture Expo JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (13/3).
Ia berharap kinerja ini terus dipertahankan dengan terus memburu jaringan teroris yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Kita harapkan ke depan lebih dikembangkan lagi sehingga sel-sel yang masih tersisa yang belum ditemukan bisa segera ditemukan. Karena sangat berbahaya bagi negara ini, keamanan negara kita kalau masih ada teroris yang menyimpan bom seperti itu," kata Jokowi.
Warga menyaksikan lokasi terjadinya ledakan yang diduga bom saat penggerebekan terduga teroris di kawasan Jalan KH Ahmad Dahlan, Pancuran Bambu, Sibolga Sambas, Kota Siboga, Sumatera Utara, Selasa (12/3). Foto: ANTARA FOTO/Jason Gultom
Penyergapan Abu Hamzah terjadi di sebuah rumah di Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumut, pada Selasa (13/3) siang.
ADVERTISEMENT
Jokowi menegaskan, polisi harus memberi tindakan tegas terhadap para pelaku teror dan jaringan yang berkaitan dengan peristiwa itu.
Dalam penyergapan itu, polisi berhasil menangkap Abu Hamzah. Namun di rumah yang ikut dihuni istri dan anak Hamzah itu, sudah ada rangkaian bom yang sudah terpasang. Satu di antaranya meledak dan melukai petugas dan seorang warga.
Polisi sempat melakukan negosiasi dengan istri Hamzah agar menyerahkan diri ke Densus 88. Akan tetapi upaya negosiasi yang dipimpin Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto dengan mendatangkan ulama dan Hamzah langsung ke TKP tak berhasil.
ADVERTISEMENT
Istri Hamzah akhirnya meledakkan diri pada Rabu (13/3) sekitar pukul 01.30 WIB. Anaknya juga meninggal.