Presiden Filipina Akui Pernah Lecehkan Pembantunya

31 Desember 2018 10:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rodrigo menyaksikan pemusnahan barang mewah. (Foto: AFP/Ted Aljibe)
zoom-in-whitePerbesar
Rodrigo menyaksikan pemusnahan barang mewah. (Foto: AFP/Ted Aljibe)
ADVERTISEMENT
Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali memantik kontroversi dan kecaman di negaranya. Ia mengaku pernah melecehkan pembantunya saat remaja.
ADVERTISEMENT
Komentarnya itu mengundang kemarahan besar dari kelompok HAM dan pembela hak perempuan. Mereka menuding Duterte telah mendorong perkosaan dan pelecehan seksual di Filipina.
Sejak menjadi Gubernur Davao hingga Presiden Filipina Duterte berulang kali melontarkan candaan cabul dan perkosaan.
Pada Sabtu (29/12) Duterte lagi-lagi 'berulah'. Ia bercerita mengenai pengalaman melecehkan pembantu perempuannya.
"Saya angkat selimutnya dan mencoba melecehkannya dengan menyentuh celanannya," sebut Duterte seperti dikutip dari AFP, Senin (31/12).
"Saya memegangnya, dia bangun, saya kabur dari kamarnya," sambung dia.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Foto: Reuters/Athit Perawongmetha)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Foto: Reuters/Athit Perawongmetha)
Duterte mengatakan, tindakan itu tak cuma sekali. Ia pernah kembali masuk ke kamar pembantunya dan nekad melakukan tindakan yang sama.
Partai Perempuan Filipina, Gabriela, menuding pernyataan Duterte tersebut sebagai tindakan upaya perkosaan. Mereka meminta Duterte mengundurkan diri.
ADVERTISEMENT
"Perkosaan tidak cuma terjadi karena penetrasi. Menggunakan jari atau benda juga sudah perkosaan," sebut Sekretaris Jenderal Gabriela, Joms Salvador.
Merespons kritik, juru bicara kepresidenan Filipina Salvador Panelo mengatakan, pernyataan Duterte tak sepenuhnya benar dan sebagian besar cerita hanya karangan.
"Ia telah membuat anekdot yang menggelikan dan ia telah mendramatisir fakta pelecehan seksual yang dilakukan teman-temannya saat mereka masih sekolah," kata Panelo.