Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Presiden Mali Perketat Keamanan Setelah 160 Warga Dibantai
ADVERTISEMENT
Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita menyatakan akan memperketat keamanan di seluruh negara. Kebijakan itu dipicu oleh pembantaian 160 orang di desa Ogassogou Sabtu (23/2) lalu.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Keita kepada Panglima Militer Mali yang baru Jenderal Aboulaye Coulibaly. Jenderal Coulibaly merupakan pemimpin militer Mali yang baru. Panglima Militer sebelumnya dipecat karena kejadian ini.
"Kami membutuhkan keamanan di sini, itu misi kamu," ucap Keita kepada Coulibaly seperti dikutip dari AFP, Selasa (26/3).
"Keadilan harus ditegakan," tegas Keita.
Hingga Senin (25/3) lalu jumlah korban pembantaian di desa yang dekat kota Mopti di Mali tengah terus bertambah. Diduga kuat pembantaian itu adalah bagian dari pembersihan etnis.
"Saat ini korban tewas mencapai 160 orang, jumlahnya bisa lebih tinggi lagi," kata dia.
Pembantaian di desa Ogassogou diduga ditargetkan kepada etnis Fulani. Laporan reporter kantor berita Prancis AFP, tempat kejadian masih dipenuhi jenazah.
ADVERTISEMENT
Diduga kuat pelaku serangan adalah milisi etnis Dogon. Etnis tersebut kerap terlibat pertikaian dengan etnis Fulani.
Pertikaian itu dipicu oleh sengketa kepemilikan tanah yang terjadi bertahun-tahun antara etnis Fulani dan Dogon.