news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Presiden Prancis Sebut Inggris Tidak Mampu Buat Kesepakatan Brexit

20 Oktober 2018 15:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
France's President Emmanuel Macron (Foto: Reuters/Francois Lenoir)
zoom-in-whitePerbesar
France's President Emmanuel Macron (Foto: Reuters/Francois Lenoir)
ADVERTISEMENT
Pertemuan antara pemimpin negara-negara Uni Eropa dan Inggris untuk membicarakan Brexit sudah berakhir minggu ini. Namun solusi belum juga ditemukan terkait isu perbatasan Irlandia dan Irlandia Utara.
ADVERTISEMENT
Uni Eropa menginginkan perbatasan antara Irlandia dan Irlandia Utara tetap terbuka meskipun Inggris sudah meninggalkan Uni Eropa. Selain itu, Uni Eropa juga menginginkan Irlandia Utara tetap mengikuti aturan pasar Uni Eropa.
Namun Perdana Menteri Inggris Theresa May berpendapat jika tidak ada kontrol di antara Irlandia dan Irlandia Utara, maka Inggris harus membuat batas pada laut Irlandia untuk mengecek barang-barang dan orang yang masuk ke pulau utama Inggris. Hal tersebut akan membuat Irlandia Utara terasingkan dari wilayah Inggris lainnya.
Theresa May (Foto: AFP/Daniel LEAL-OLIVAS)
zoom-in-whitePerbesar
Theresa May (Foto: AFP/Daniel LEAL-OLIVAS)
Dalam konferensi pers setelah pertemuan usai, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa tidak adanya hasil dari pertemuan Brexit tersebut dikarenakan Inggris memiliki kapasitas politik yang rendah untuk mencapai kesepakatan layak. Ia juga mengatakan bahwa bukan tugas Uni Eropa untuk membuat konsesi untuk menangani masalah kebijakan domestik Inggris.
ADVERTISEMENT
“Hal tersebut kami serahkan kepada Perdana Menteri (Inggris) dan timnya untuk kembali (dengan solusi) ke Uni Eropa” ucap Macron.
Ia melanjutkan bahwa Uni Eropa sudah menunjukkan efektivitas dan fleksibilitas, tapi tahu sampai batas mana mereka bisa bertindak.
“Kami tidak menginginkan sebuah kesepakatan yang mengkompromikan integritas kami terhadap kondisi pasar, atau kebebasan, atau yang merusak Irlandia. Ini terserah Inggris bagaimana mereka akan menawarkan solusi sehubungan dengan kendala-kendala tersebut. Ini bukan lagi masalah teknis.“ kata Macron.
Ilustrasi Brexit (Foto: daniel_diaz_bardillo)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Brexit (Foto: daniel_diaz_bardillo)
Macron berpendapat bahwa setiap hari yang dilewati tanpa kesepakatan akan membuat mereka semakin dekat dengan kemungkinan tidak akan adanya kesepakatan tersebut.
“Saya lebih suka ada kesepakatan dan saya ingin ada kesepakatan, tapi saya tidak menginginkan kesepakatan yang buruk” kata Macron.
ADVERTISEMENT
Kanselir Jerman, Angela Merkel juga mengatakan bahwa solusi bisa ditemukan jika Inggris memang benar-benar ingin menyelesaikan masalah ini.
“Di mana ada keinginan, disitu ada jalan“ ucap Merkel.
Namun, ketika Macron menyalahkan Inggris atas tidak adanya kesepakatan yang dicapai, May percaya bahwa negosiasi masih terus berlanjut.
Inggris sendiri memiliki dua pilihan. Yang pertama adalah tetap mengikuti peraturan pasar Uni Eropa sehingga tidak ada batas antara Irlandia dan Irlandia Utara, dan yang kedua adalah melakukan pengecekkan pada perbatasan kedua wilayah tersebut.
Saat ini PM May mendapatkan tekanan dari warga Inggris yang suaranya terpecah atas dua pilihan tersebut.