Presiden Prancis soal Penyanderaan Trebes: Lawan Aksi Teror

24 Maret 2018 1:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyanderaan di Trebes, Prancis. (Foto: AFP/Eric Cabanis)
zoom-in-whitePerbesar
Penyanderaan di Trebes, Prancis. (Foto: AFP/Eric Cabanis)
ADVERTISEMENT
Sebanyak 16 orang terluka akibat aksi teror yang dilakukan seorang simpatisan ISIS bernama Redouane Lakdim (26) Kota Trebes, Prancis, pada Jumat (23/3) pukul 11.15 waktu setempat. Teror yang terjadi tepatnya di Supermarket U itu juga mengakibatkan 3 orang meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Presiden Prancis Emmanuel Macron, mengatakan dari 16 orang yang terluka, dua diantaranya mengalami luka parah. Macron telah memberikan keterangan resmi terkait aksi penyerangan tersebut.
"Penyerangan Supermarket U jelas merupakan aksi teror. Saya ingin mengatakan kepada seluruh pemimpin bangsa untuk melawan aksi teror," kata Macrom dalam konferensi persnya, Jumat (23/3).
France's President Emmanuel Macron (Foto: Reuters/Francois Lenoir)
zoom-in-whitePerbesar
France's President Emmanuel Macron (Foto: Reuters/Francois Lenoir)
Macron menambahkan, satu dari dua orang yang terluka parah dalam kejadian itu merupakan seorang anggota Kepolisian Prancis.
"Saya mengucapkan terima kasih atas keberanian pejabat senior (polisi) Gendarmerie, yang secara tulus telah menolong dan menyelamatkan nyawa sandera. Saat ini, ia terluka parah dan tengah berjuang melawan kematian," ucap Macron.
Lebih lanjut, Macron memperingatkan kepada seluruh masyarakat khusunya masyarakat Prancis, tentang betapa seriusnya aksi teror. Namun ia tetap meminta masyarakat tidak takut dalam menghadapi aksi teror.
ADVERTISEMENT
Sementara pelaku yang merupakan warga Maroko itu berhasil ditembak mati setelah 3 jam dikepung polisi. Salah seorang saksi mengatakan Lakdim sempat berteriak takbir "Allahu Akbar" sebelum memulai aksinya. Lakdim diketahui sudah sejak lama berada dalam daftar pencarian orang yang dicurigai sebagai ekstrimis Islam.
Sebelum menyerang Trebes, ia telah melakukan tiga serangan di Kota Carcassonne yang tak jauh dari Trebes. Ia membajak sebuah mobil di Carcassonne, membunuh seorang penumpang dan melukai pengemudinya, kemudian menembak seorang polisi.