Presiden Sri Lanka Akan Copot Menhan karena Gagal Cegah Serangan Bom

24 April 2019 2:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena (kiri) dan Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe Foto: Dinuka Liyanawatte/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena (kiri) dan Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe Foto: Dinuka Liyanawatte/Reuters
ADVERTISEMENT
Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena berencana akan mencopot menteri pertahanan Sri Lanka menyusul terjadinya bom bunuh diri yang menewaskan lebih dari 300 di tiga gereja dan tiga hotel di Kolombo, Sri Lanka, Minggu (21/4) lalu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Sirisena akan mengganti menteri pertahanannya karena dianggap gagal dalam mengantisipasi serangan bom bunuh diri tersebut.
"Saya berencana akan merestrukturisasi organisasai di dalam tubuh kepolisian dan pasukan keamanan pekan mendatang," kata Sirisena dalam siaran televisi setempat, Selasa (23/4).
"Saya juga akan mengganti menteri pertahanan dalam waktu 24 jam sejak saat ini," lanjutnya.
Sirisena mengungkapkan, para pejabat di kementerian pertahanan tidak melaporkan informasi yang telah didapat dari intelijen asing kepadanya. Sehingga ia perlu merombak jajaran pejabat di kementerian pertahanan.
Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremasinghe (kedua kanan) mengunjungi lokasi ledakan di gereja St. Anthony's Shrine di Kochchikade di Colombo, Sri Lanka. Foto: AFP/ISHARA S. KODIKARA
"Para pejabat di kementerian pertahanan tidak memberi tahu saya soal laporan dari intelijen asing. Seharusnya itu dilakukan. Saya akan ambil tindakan tegas kepada para pejabat ini," tegas Sirisena.
ADVERTISEMENT
Namun, Kepolisian Sri Lanka sudah mengeluarkan peringatan soal adanya ancaman bom bunuh diri yang mengincar gereja. Peringatan itu dikeluarkan 11 April 2019, 10 hari jelang ledakan yang terjadi pada Minggu (21/4).
Kepala Kepolisian Sri Lanka Pujuth Jayasundara mengirim peringatan yang bersumber dari laporan intelijen ke pejabat tingginya. Berdasarkan peringatan yang dilihat AFP, serangan menyasar gereja terkenal di Sri Lanka.
"Agen intelijen asing telah melaporkan NTJ (National Thowheeth Jama'ath/kelompok teroris) merencanakan serangan bom bunuh diri yang menyasar gereja ternama dan Komisi Tinggi India di Colombo," tertulis dalam peringatan itu.
NTJ adalah kelompok radikal yang sudah diketahui keberadaannya sejak 2018. Kelompok ini diduga terkait dengan perusakan beberapa patung Buddha.
Kerabat korban menangis di sebelah peti mati saat ibadah misa bagi para korban bom. Foto: Reuters/Thomas Peter
Sebelumnya, pada Minggu (21/4), bom meledak di tiga gereja, yakni St Anthony's, Gereja St. Sebastian, dan gereja di wilayah Batticaloa, timur Kolombo. Serangan dilancarkan saat para jemaat tengah melaksanakan kebaktian Hari Paskah.
ADVERTISEMENT
Tak hanya tiga gereja, pelaku juga menyasar empat hotel dengan serangan bom bunuh diri, yakni Grand Cinnamon, Shangri-La, Kingsbury, dan sebuah hotel yang berada di dekat kebun binatang nasional. Terakhir, bom bunuh diri meledak di sebuah rumah ketika polisi hendak menangkap salah satu pelaku.
Sejauh ini, polisi sudah menangkap 24 terduga pelaku yang berkaitan dengan serangan tersebut.
Seorang wanita tak kuasa menahan tangis saat keluarganya akan dimakamkan secara massal. Foto: Reuters/Athit Perawongmetha