Presiden Tajikistan Minta Setop Lagu Pujian tentang Dirinya

22 Februari 2019 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Tajikistan, Emomali Rahmon. Foto: AFP/Lakruwan Wanniarachchi
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Tajikistan, Emomali Rahmon. Foto: AFP/Lakruwan Wanniarachchi
ADVERTISEMENT
Presiden Tajikistan meminta agar para seniman di negaranya tidak lagi membuat lagu berisi pujian terhadap dirinya. Menurut dia, lebih baik seniman membuat lagu yang bermanfaat.
ADVERTISEMENT
Seperti diberitakan AFP, pernyataan ini disampaikan Presiden Emomali Rakhmon pada Kamis (21/2). Dalam pernyataannya, dia menyatakan menyatakan keprihatinan atas "berlebihannya promosi kepribadian presiden lewat video musik."
"Presiden memerintahkan pemimpin Komisi Penyiaran Televisi dan Radio untuk menyoroti soal kerja keras masyarakat, pencapaian negara, dan keunikan alam tanah leluhur," kata pernyataan kantor kepresidenan.
Menyanjung presiden secara berlebihan memang sebuah tradisi di negara-negara Asia Tengah bekas negara Uni Soviet. Hal ini terjadi lantaran sedikitnya oposisi dan media yang independen.
Namun terlalu banyak pujian ternyata para pemimpin muak juga. Tidak hanya Tajikistan, pemerintah Uzbekistan juga meminta seniman membatasi lagu puji-pujian untuk Presiden Shavkat Mirziyeyov.
Pekan ini, badan kebudayaan yang mengatur industri musik pop Uzbekistan mengatakan presiden "tidak perlu dipromosikan oleh seniman". Pernyataan ini dikeluarkan setelah seorang penyanyi mengeluarkan lagu berjudul "Selfie dengan Presidenku."
ADVERTISEMENT
Lagu tersebut kerap diputar di stasiun hiburan, namun menuai kritikan dari pengguna sosial media.