Prestasi Pencak Silat Tak Akan Jadi Iklan Kampanye Prabowo di Pilpres

29 Agustus 2018 11:51 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo menyapa penonton saat berlangsungnya pertandingan pencak silat pada Asian Games 2018, Rabu (29/8/18). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo menyapa penonton saat berlangsungnya pertandingan pencak silat pada Asian Games 2018, Rabu (29/8/18). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Prestasi gemilang atlet pencak silat di Asian Games 2018 tengah ramai menjadi perbincangan publik. Bagaimana tidak, atlet pencak silat pimpinan Prabowo Subianto ini berhasil menyapu bersih di semua nomor yang dipertandingkan.
ADVERTISEMENT
Banyak pihak kemudian mulai khawatir keberhasilan atlet pencak silat akan digunakan sebagai bahan kampanye di Pilpres 2019. Namun, Ketua DPP Gerindra Habiburokhman meminta semua pihak tidak perlu risau. Ia memastikan Prabowo tidak akan menggunakan prestasi atlet pencak silat untuk bahan kampanye di pilpres.
"Pak Prabowo itu adalah orang yang paling iklhas kalau menurut Gus Dur, apa yang dilakukannya semata-mata demi ridho Allah dan bangsa Indonesia," ujar Habiburokhman ketika dihubungi, Rabu (29/8).
Menurutnya, Prabowo bukan tipikal orang yang suka membangga-banggakan raihan yang berhasil dicapainya. Sebaliknya, Prabowo sangat mengapresiasi prestasi para atlet pencak silat yang telah mengharumkan nama Indonesia di ajang bergengsi internasional.
Politikus Gerindra ini kemudian menyindir Jokowi, yang terang-terangan menggunakan ajang Asian Games sebagai sarana kampanyenya.
ADVERTISEMENT
"Terlalu kecil itu kalau dijadikan bahan kampanye Pak Prabowo. Enggak, enggak akan (dipakai kampanye). Apa bukan sebaliknya ada yang nonton final beregu putra, itu kampanye bukan? Saya tanya ini," ucap dia sembari tertawa.
Sebelumnya, Prabowo yang juga ketua umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) adalah bakal calon presiden di Pilpres 2019. Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno akan menjadi penantang pasangan petahana, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.