Pria London Suntikkan Bisa Ular Mematikan ke Tubuhnya Selama 30 Tahun

11 November 2017 17:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ludwin mengambil beberapa tetes bisa ular (Foto: NIKLAS HALLE'N / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Ludwin mengambil beberapa tetes bisa ular (Foto: NIKLAS HALLE'N / AFP)
ADVERTISEMENT
Perkenalkan, Steve Ludwin asal London yang terus-menerus menyuntikkan bisa ular ke dalam tubuhnya selama hampir 30 tahun. Bisa ular yang ia gunakan ini tergolong racun mematikan seperti mamba hitam dan kobra.
ADVERTISEMENT
Ludwin mungkin memang gila. Namun, dilansir AFP, Jumat (10/11), laku nekat Ludwin tersebut kini menjadi titik terang bagi dunia medis, bahkan bisa membantu menyelamatkan ribuan nyawa.
Ludwin melakukan aksinya seorang diri, dimulai dengan mengambil beberapa tetes racun, lalu memasukkannya ke dalam jarum suntik. Setelah cairan itu siap, perlahan dia menyuntikkan bisa tersebut melalui pergelangan tangannya.
Ludwin mengambil bebrapa tetes bisa ular (Foto: NIKLAS HALLE'N / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Ludwin mengambil bebrapa tetes bisa ular (Foto: NIKLAS HALLE'N / AFP)
Awalnya hal itu dia lakukan semata-mata karena hobi masokisnya. Namun perlahan Ludwin merasa bisa ular itu memperkuat kekebalan tubuhnya. Ia mengklaim tidak pernah sakit ataupun sekadar flu dalam 15 tahun terakhir.
"Apa yang saya lakukan memang terdengar sangat gila, tapi ternyata itu berpotensi memiliki banyak manfaat kesehatan," kata Ludwin dalam wawancara dengan AFP di rumahnya di London.
ADVERTISEMENT
Aksi gila Ludwin memberi secercah harapan, dan para ahli medis sedang mencari obat penawar baru berdasarkan respons tubuhnya terhadap cairan beracun.
"Ketika dia menyuntikkan racun, sistem kekebalan tubuhnya merespons," kata Brian Lohse, seorang profesor di Fakultas Kesehatan dan Ilmu Kedokteran Universitas Kopenhagen.
Tim peneliti di Universitas Kopenhagen mulai memproduksi racun antibodi, dan berharap bisa menyelesaikannya di akhir tahun ini.
"Apa yang kami harapkan adalah menemukan salinan antibodi, mengisolasi mereka, mengujinya, dan akhirnya menyiapkan produksi mereka,” lanjut Lohse.
Ludwin mengambil bebrapa tetes bisa ular (Foto: NIKLAS HALLE'N / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Ludwin mengambil bebrapa tetes bisa ular (Foto: NIKLAS HALLE'N / AFP)
Jika berhasil, ini akan menjadi antidot atau antiracun manusiawi pertama yang dibuat dari donor yang telah menyuntikkan dirinya dengan berbagai bisa ular.
Antidot hingga saat ini hanya menggunakan kumpulan antibodi dari hewan, biasanya kuda yang telah diberi racun. Namun antidot dari darah kuda itu, selain harganya selangit, bisa menjadi masalah dalam tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
Menurut Lohse, antidot tersebut di London dipatok dengan harga selangit. Rata-rata harganya 1.500-2.300 Euro atau sekitar Rp 23-40 juta. Bahkan jika bisa ularnya sangat mematikan, antidotnya mencapai 11.700 Euro atau setara Rp 184 juta.
Maka dengan ditemukannya antidot baru ini, Lohse berharap dapat memproduksi penawar racun dengan harga jauh lebih murah.
"Kami berharap dapat membuatnya tersedia secara bebas di negara-negara di mana orang digigit ular dan orang-orang mati setiap hari," tambahnya.
Sedikitnya 100 ribu orang meninggal karena gigitan ular berbisa setiap tahun, dan tiga kali lebih banyak mengalami cacat permanen. WHO menyebut hal itu sebagai "masalah kesehatan masyarakat yang terbengkalai.”
Ludwin menginjeksi bisa ular (Foto: NIKLAS HALLE'N / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Ludwin menginjeksi bisa ular (Foto: NIKLAS HALLE'N / AFP)
Walaupun membawa dampak baik bagi dunia kesehatan, aksi Steve Ludwin sangat tidak disarankan dilakukan oleh sembarang orang.
ADVERTISEMENT
Profesor Brian Lohse mengatakan aksi tersebut sangat berbahaya.
"Ilmu pengetahuan, dan mungkin calon korban gigitan ular di masa depan, dapat mengungkapkan rasa terima kasih mereka terhadap usaha Steve, namun di sisi lain sangat berbahaya untuk melakukan imunisasi sendiri," tegas Lohse.
"Steve telah beberapa kali berada dalam bahaya serius. Oleh karena itu saya tidak menyarankan orang untuk melakukan apa yang dilakukan oleh Steve,” ujarnya.
Aksi Ludwin ini memang tak serta-merta berjalan lancar dan membuahkan hasil. Dia sering celaka dan tidak jarang racun itu membawanya ke ranjang rumah sakit.
"Saya mengalami beberapa kecelakaan," kata Ludwin yang pernah berada di unit perawatan intensif rumah sakit London selama tiga hari setelah overdosis.
"Ini sangat berbahaya untuk dilakukan, saya tidak menyarankan orang untuk melakukannya,” tutur Ludwin.
ADVERTISEMENT
"Sensasi racun ular suntik sama sekali tidak menyenangkan, sangat sakit."
Luka di tangan Ludwin usai injeksi bisa ular (Foto: NIKLAS HALLE'N / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Luka di tangan Ludwin usai injeksi bisa ular (Foto: NIKLAS HALLE'N / AFP)