Pro Kontra Gerindra ke Koalisi Jokowi, Prabowo Putuskan yang Terbaik

18 Oktober 2019 7:00 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo dan Jokowi bertemu di ruang Jepara, Istana Merdeka, Jakarta. Foto: Dok. Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo dan Jokowi bertemu di ruang Jepara, Istana Merdeka, Jakarta. Foto: Dok. Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Parameter Politik Indonesia merilis hasil survei terkait isu Partai Gerindra yang membuka peluang bergabung dengan pemerintahan. Survei menunjukkan 40,5 persen responden tidak setuju Gerindra bergabung ke pemerintahan Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Data survei menunjukkan ketika menyikapi agresivitas Prabowo yang terlihat ingin berkoalisi dengan Jokowi, hanya 32,5 persen masyarakat setuju. 40,5 persen tidak setuju," kata Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno di Kantor Parameter, Jakarta Selatan, Kamis (17/10).
Beberapa alasan tak setuju Gerindra bergabung lantaran masih ada pendukung yang menganggap Jokowi curang saat pemilu, yakni 15,6 persen.
Alasan lainnya adalah ingin Gerindra jadi penyeimbang di luar pemerintah sebesar 11,4 persen. Tak hanya itu, Jokowi masih dianggap pro asing 5 persen, dan Jokowi anti-Islam 7,9 persen.
Wasekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade, memahami masih banyak pendukungnya yang pro dan kontra dengan posisi partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu.
Ia menyebut perbedaan pendapat ini juga pernah terjadi di internal Gerindra. Namun, hal itu diluruskan oleh Prabowo dengan 3 sikap politik yang disampaikan pada rakernas, Rabu (16/10) lalu.
ADVERTISEMENT
"Bukan hanya di masyarakat, di kalangan internal Gerindra pun kemarin ada suara yang berbeda. Tapi memang di Gerindra kita sudah selesai bahwa semua sepakat akan menerima keputusan apa pun, baik di dalam atau luar pemerintah," kata Andre saat dihubungi, Kamis (17/10) malam.
Yang bisa dipastikan adalah Prabowo akan bersikap untuk kebaikan bangsa dan negara. Menurut Andre, apapun keputusan akhir terkait sikap Gerindra, Prabowo akan menyampaikan kepada para pendukungnya.
"Jadi kalau Pak Prabowo mau ambil keputusan, misal di dalam pemerintah, insyaallah akan ada added value bagi masyarakat. Tapi apabila Pak Prabowo memutuskan di luar pemerintah itu mungkin yang terbaik bagi bangsa kita," jelasnya.
"Kalau kader Gerindra solid. Nah, pendukung Gerindra tentu akan dijelaskan mau di dalam atau di luar. Misal di dalam atau di luar akan dijelaskan. Kalau misal nanti di dalam (pemerintahan) akan ditunjukkan bahwa keputusan tak akan salah. Tunggu sajalah," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Survei yang dilakukan Parameter Politik Indonesia dilakukan pada 5-12 Oktober 2019. Survei melibatkan 1.000 responden yang tersebar di 34 provinsi dipilih dengan metode multistage random sampling.
Seluruh responden diwawancarai tatap muka. Sedangkan margin of error survei 3,1 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.