Produsen Seragam Militer Ini Raup Laba Rp 446 M di Semester I-2017

2 Oktober 2017 17:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi di PT Sritex (Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di PT Sritex (Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
ADVERTISEMENT
Perusahaan tekstil produsen seragam militer, PT Sri Rejeki Isman Tbk, alias Sritex berhasil membukukan penjualan bersih sebesar 400 juta dolar AS atau sekitar Rp 5,3 triliun (kurs Rp 13.300) sepanjang semester I-2017. Angka ini tumbuh sekitar 8% dibandingkan penjualan tahun lalu yang hanya mencapai 371 juta dolar AS.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, emiten berkode saham SRIL itu juga mampu meraup laba bersih sebesar 33,6 juta dolar AS atau setara dengan Rp 446,8 miliar. Nilai laba perusahaan melonjak 26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 26,7 juta dolar AS.
Sedangkan total aset perusahaan naik menjadi 1 miliar dolar AS. Aset tersebut terdiri dari 510 juta dolar AS aset lancar dan 549 juta dolar AS adalah tidak lancar. Tahun lalu, nilai aset yang dimiliki Sritex tercatat hanya 947 miliar dolar AS.
Jokowi di PT Sritex (Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di PT Sritex (Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
"Peningkatan beberapa indikator kinerja perusahaan pada semester tahun ini dipicu oleh penerapan beberapa strategi perusahaan antara lain adalah normalisasi kapasitas produk baru, efisiensi operasional dan produksi, serta inovasi produk bernilai tambah," ungkap Direktur Utama Sritex, Iwan Setiawan Lukminto, dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/10).
ADVERTISEMENT
Saat ini, kata Iwan, berbagai produk Sritex mulai dari benang, kain greige, kain jadi, produk fashion, seragam korporasi/instansi pemerintah, seragam TNI/POLRI serta seragam militer telah merambah ke lebih dari 100 negara di dunia. Pengembangan produk-produk baru yang bernilai tambah, juga akan terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
"Sritex terus mengembangkan dan melakukan penelitian yang berteknologi tinggi sehingga menghasilkan produk unggulan yang mempunyai kemampuan seperti anti air, anti noda, anti api, anti-infrared, anti serangga, anti peluru, dan anti radiasi," jelasnya.
Jokowi di PT Sritex (Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di PT Sritex (Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Iwan optimistis kinerja perusahaan pada semester II tahun ini akan terus meningkat. Untuk itu, perusahaan berencana akan menambah kapasitas produksi dengan perluasan pabrik.
Secara umum menurut Iwan peningkatan kapasitas pada perusahaan terjadi pada hampir di seluruh lini usaha produksi. Misalnya penambahan kapasitas spinning dari 1,2 juta mata pintal menjadi 1,5 juta mata pintal, penambahan kapasitas weaving dari 540 juta meter/tahun menjadi 600 juta meter/tahun, penambahan kapasitas produksi finishing dari 540 juta yard/tahun menjadi 660 juta yard/tahun, dan penambahan kapasitas produksi garmen dari 25 juta potong/tahun menjadi 39 juta potong/tahun.
ADVERTISEMENT
"Kami melihat industri tekstil nasional secara keseluruhan masih akan mengalami peningkatan, terlebih dengan mempertimbangkan adanya kecenderungan peningatkan biaya buruh di China dan beberapa kendala perburuhan di Bangladesh. Indonesia jadi lebih disukai oleh para investor," tutupnya.