Program 100 Hari Ridwan Kamil, Edy Rahmayadi hingga Ganjar Pranowo

5 September 2018 16:40 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sembilan pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih mengikuti prosesi kirab di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/9). (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sembilan pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih mengikuti prosesi kirab di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/9). (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
Sebanyak sembilan pasangan gubernur-wakil gubernur terpilih di Pilkada 2018 hari ini resmi dilantik Presiden Joko Widodo. Mereka akan menjabat di daerah masing-masing di periode 2018-2023.
ADVERTISEMENT
Sejumlah langkah awal di 100 hari pemerintahan yang telah direncanakan akan segera mereka jalankan. Seperti yang diutarakan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, hingga Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
Langkah itu mereka utarakan usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9).Berikut rangkuman langkah awal yang akan dilakukan para gubernur tersebut:
1. Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo - Taj Yasin Maimoen Gubernur dan Wagub Jawa Tengah di Kompleks Istana Kepresidenan usai melakukan pelantikan Gubernur, Rabu, (5/9). (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ganjar Pranowo - Taj Yasin Maimoen Gubernur dan Wagub Jawa Tengah di Kompleks Istana Kepresidenan usai melakukan pelantikan Gubernur, Rabu, (5/9). (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Ganjar Pranowo dalam waktu dekat menuturkan akan mempercepat pembahasan APBD Perubahan Tahun 2018 dan APBD 2019. Hal itu dilakukan lantaran selama masa transisi --saat Ganjar mengakhiri periode 2013-2018-- sempat tersendat.
"APBD Perubahan 2018 ada APBD 2019, barengin. Kita kemarin transisi ya, jadi agak tertinggal, jadi kita lakukan speed up untuk itu," ucap Ganjar.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, calon petahana itu mengungkapkan akan menggenjot UMKM hingga mendorong kemudahan investasi di Jateng. Serta, membangun integritas antara setiap daerah di Jateng.
2. Edy Rahmayadi
Edy Rahmayadi-Musa Rajeskshah Gubernur dan Wagub Sumatera Utara di Kompleks Istana Kepresidenan usai melakukan pelantikan Gubernur, Rabu, (5/9). (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Edy Rahmayadi-Musa Rajeskshah Gubernur dan Wagub Sumatera Utara di Kompleks Istana Kepresidenan usai melakukan pelantikan Gubernur, Rabu, (5/9). (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
Edy Rahmayadi mengaku akan terlebih dulu melakukan konsolidasi dan pengecekan di internal Pemprov Sumut. Hal itu dilakukan agar bisa memahami karakter tim yang akan dipimpinnya.
"Karena saya nanti harus segera tahu siapa? Berbuat apa? Dia harus jelas," ucap Edy.
Selain itu ia juga akan menyiapkan pondasi untuk mewujudkan visi dan misinya. Mulai dari bidang pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, infrastruktur, dan pertanian.
3. Viktor Laiskodat
Victor Laiskodat (Foto: partainasdem.id)
zoom-in-whitePerbesar
Victor Laiskodat (Foto: partainasdem.id)
Viktor Laiskodat akan memulai mengerjakan program prioritasnya. Mulai dari menyetop human trafficking, moratorium tambang, sampai mengoptimalkan lahan pertanian di NTT.
ADVERTISEMENT
"Pertambangan pasti setop, akan moratorium dulu. Kita lihat yang layak dan tidak. Karena tempat itu kecil dan indah, jadi kalau orang kecil dan indah tidak boleh diganggu," ujar Viktor.
Sementara terkait lapangan pekerjaan, Viktor mengaku akan mengoptimalkan keberadaan lahan kering di NTT. Yakni membuka pertanian untuk jenis tanaman multikultura. Sebab tanaman padi, jagung, dan kedelai tidak cocok dengan NTT.
4. Nurdin Abdullah
Nurdin Abdullah memenangkan Pilgub Sulsel. (Foto: Instagram @nurdin.abdullah)
zoom-in-whitePerbesar
Nurdin Abdullah memenangkan Pilgub Sulsel. (Foto: Instagram @nurdin.abdullah)
Nurdin Abdullah menargetkan dalam 100 hari ke depan akan memperbaiki bidang pelayanan publik. Terutama, kata dia, terkait dengan masalah investasi di daerah.
"Soal perizinan, Bapak Presiden terus menginstruksikan bahwa seluruh daerah itu memberikan kemudahan investasi. Insyaallah itu satu," ujar Nurdin.
Kedua, ia ingin mengubah birokrat di Pemprov Sulsel menjadi birokrat yang melayani. Ketiga menguatkan koordinasi dengan Pemkab atau Pemkot di Sulsel.
ADVERTISEMENT
Dan yang keempat, kata dia, mensinergikan program pemerintah pusat dengan daerah. Hal itu menurutnya perlu dilakukan agar terjadi akselerasi pembangunan di Sulsel.
5. Ridwan Kamil
Ridwan Kamil di Kompleks Istana Kepresidenan usai melakukan pelantikan sebagai Gubernur Jawa Barat, Rabu, (5/9). (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ridwan Kamil di Kompleks Istana Kepresidenan usai melakukan pelantikan sebagai Gubernur Jawa Barat, Rabu, (5/9). (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan langkah pertamanya adalah membentuk grup WhatsApp bersama wali kota, sekda dan bupati se-Jawa Barat. Menurut dia, langkah ini akan membuat kerja makin efektif.
"Kalau tidak perlu bertemu kenapa bertemu, begitu kira-kira. Yang paling penting urusan di Jabar cepat selesai, terkoordinasi, dan beres," tutur pria yang akrab disapa Emil itu.
Selain itu, dalam 100 hari ke depan, Emil akan meluncurkan program satu desa, satu perusahaan. Lalu, program satu pesantren, satu produk.
"Ada program kesehatan termasuk pariwisata. Intinya sampai Desember, kita banyak program unik dan spesial dari Jabar," tutur dia.
ADVERTISEMENT
6. Lukas Enembe
Gubernur Papua Lukas Enembe. (Foto: Facebook @Pkb Puncak)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Papua Lukas Enembe. (Foto: Facebook @Pkb Puncak)
Sementara itu, Gubernur Papua Lukas Enembe menyebut program pertama yang menjadi prioritas adalah memberikan beasiswa kepada anak-anak. Sebab, pendidikan anak-anak Papua sudah jauh tertinggal. Selain itu, program infrastruktur juga akan menjadi prioritas Lukas Enembe.
"Infrastruktur yang sudah dibangun oleh presiden itu jalan Trans Papua. Hari ini belum fungsional karena masih pembangunan. Itu yang akan kita kejar supaya cepat berfungsi agar orang-orang Papua bisa mengakses jalan-jalan ini," tutur dia.