Program 4 Sehat 5 Sempurna yang Kini Tinggal Sejarah

20 Maret 2019 20:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Makanan Sehat. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Makanan Sehat. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Program Sedekah Putih yang diwacanakan oleh pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi menarik perhatian publik. Ada yang setuju tetapi ada juga yang menganggap program tersebut tak realistis.
ADVERTISEMENT
Namun, sebenarnya program seperti Sedekah Putih sebelumnya sudah pernah digalakkan puluhan tahun lalu. Tepatnya lewat program 4 Sehat 5 Sempurna.
Pada tahun 1950, ahli gizi Indonesia Prof Poorwo Soedarmo, mencetuskan gerakan 4 Sehat 5 Sempurna. Alasannya sederhana, meningkatkan kualitas gizi rakyat Indonesia, khususnya anak-anak.
Dengan slogan ini Soedarmo berhasil mempopulerkan ilmu tentang gizi secara praktis. Ia pun membuat warga dan pemerintah Indonesia mulai sadar gizi pada awal tahun 1960-an.
Soedarmo mempopulerkan program ini lewat lembaga yang dipimpinnya. Yakni Lembaga Makanan Rakyat (LMR) atau Instituut Voor Volksvoeding (IVV).
Pola 4 Sehat 5 Sempurna menjadi menu seimbang yang bila disusun dengan baik mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Mulai protein, karbohidrat, vitamin, hingga lemak.
ADVERTISEMENT
Biasanya, anak-anak SD juga diminta untuk menerapkan program ini dalam bentuk bekal mereka. Konsumsi susu pun meningkat pada periode tersebut.
Namun, pada tahun 1990-an, mulai ada sedikit pergeseran. Program 4 Sehat 5 Sempurna dianggap sudah tidak sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi.
Selain itu, dikutip dari danaontrindo.org, ssusunan makanan yang terdiri atas 4 kelompok belum tentu sehat. Tergantung pada porsi dan jenis zat gizinya, sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak.
Dalam Program Gizi Seimbang (PGS), selain jenis makanan, ditekankan pula proporsi yang berbeda pada setiap kelompok. PGS juga mencakup aspek kebersihan makanan, aktivitas fisik, dan kaitannya dengan pola hidup sehat yang lain.
Ilustrasi Makanan Sehat. Foto: Shutter Stock
Selain itu, susu juga dianggap bukan makanan sempurna. Susu adalah sumber protein hewani yang juga terdapat pada telur, ikan dan daging. Oleh karena itu, susu ditempatkan dalam satu kelompok dengan sumber protein hewani yang lain.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga sesuai dengan pedoman yang dipakai di Amerika Serikat ‘Nutrition Guide for Balance Diet’. Di Indonesia hal itu kemudian diterjemahkan sebagai Pedoman Gizi Seimbang (PGS). Konsep PGS yang diterapkan dalam kebijakan Repelita V Tahun 1995.
Di situ tertulis, pengertian gizi seimbang adalah nutrisi dan zat gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Tidak berlebihan juga tidak kekurangan.
“Sementara pengertian makan dengan gizi seimbang adalah mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi dan gizi disesuaikan dengan kebutuhan tubuh,” kata Sabrina Aprilani dalam Sejarah dan Pengertian Gizi Seimbang (2010).
Dengan catatan, tetap harus memperhatikan berbagai prinsip seperti jenis makanan, aktivitas tubuh, berat badan, serta faktor usia.
Namun dalam praktiknya, sosialisasi tentang program PGS ini kurang masif. Sehingga masyarakat masih banyak yang mengimplementasikan 4 Sehat 5 Sempurna.
ADVERTISEMENT
Baru pada tahun 2009, PGS diterima oleh masyarakat luas. Implementasinya adalah UU No. 36 tahun 2009 yang menyebutkan secara eksplisit ‘Gizi Seimbang’ dalam program perbaikan gizi.