Prostitusi Gay di Surabaya Terbongkar Lewat Aplikasi Grindr

1 Maret 2018 12:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rilis kasus prostitusi Surabaya (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rilis kasus prostitusi Surabaya (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya kembali mengungkap prostitusi menyimpang kalangan gay. Prostitusi ini menawarkan threesome untuk homoseksual.
ADVERTISEMENT
Prostitusi gay itu diungkap petugas berawal dari penyelidikan di sebuah aplikasi bernama Grindr. Aplikasi ini banyak digunakan kaum gay. Dari pantauan polisi, para lelaki yang tertarik dengan sesama jenis berinteraksi dan saling menggoda lewat aplikasi ini.
”Beberapa menawarkan dirinya dan temannya untuk melakukan threesome antar lelaki,” kata Kanit PPA AKP Ruth Yeni.
Salah satu yang berhasil terbongkar ialah tersangka Aris Arya Adjie Aditya. Pria 27 tahun itu menawarkan temannya, Wahyu Ciputra. Dalam penawarannya, Aris mengaku bisa memberikan pijat plus-plus.
"Agar cepat laku, Aris tidak hanya menawarkan lewat Grindr, tetapi juga di akun Facebook-nya," ungkap Ruth.
Rilis kasus prostitusi Surabaya (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rilis kasus prostitusi Surabaya (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
Dalam pemeriksaan penyidik, tersangka sudah beroperasi sejak enam bulan terakhir. Selama rentang waktu tersebut, Aris mengaku sudah sepuluh kali mendapat order. Seluruhnya di Surabaya.
ADVERTISEMENT
"Agar tidak terendus, negosiasi tidak dilakukan secara terbuka, tetapi lewat chatting ponsel," imbuh Ruth.
Aris yang dihadirkan saat ungkap kasus di Polrestabes Surabaya, mengaku tidak mematok tarif sekitar Rp 1 juta. Tarif itu belum termasuk biaya kamar. Namun Aris mengaku tidak pilih-pilih lokasi.
"Tidak di hotel berbintang, di losmen juga oke," ujar Aris saat rilis ungkap kasus, Rabu (28/2) sore.
Uang hasil keuntungan lalu dibagi dua. Aris mendapat bagian paling besar, yaitu 80 persen. Sisanya diberikan kepada Wahyu.
Aris yang keseharian sebagai hairstylist ini mengaku melakukan pekerjaan haram itu untuk memuaskan hasratnya. Sejak kecil dia memang sudah tertarik pada laki-laki.