Proyektil di DPR Belum Dipastikan Bagian dari Peluru Nyasar Sebelumnya

17 Oktober 2018 13:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Labfor di Lantai 10 Nusantara 1  Gedung DPR. (Foto: Rian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Labfor di Lantai 10 Nusantara 1 Gedung DPR. (Foto: Rian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polisi masih mendalami penemuan proyektil peluru di lantai 10 dan 20 gedung Nusantara I DPR. Polisi belum bisa memastikan dua peluru yang baru ditemukan bagian dari peluru nyasar yang terjadi pada Senin (15/10).
ADVERTISEMENT
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta mengatakan, pihaknya masih terus memeriksa kedua peluru yang baru saja ditemukan di ruangan Vivi Sumantri Jayabaya (PD) dan Totok Dariyan (PAN).
"Kami ke sana," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta saat dikonfirmasi, Rabu (17/10).
Peluru nyasar ke ruang kerja Anggota DPR Fraksi PAN, Toto Dariyanto.  (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Peluru nyasar ke ruang kerja Anggota DPR Fraksi PAN, Toto Dariyanto. (Foto: Dok. Istimewa)
Sementara Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Arie Adrian mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah dua peluru ini merupakan sisa dari dua peluru nyasar yang ditembakkan pada Senin (15/10).
"Belum jelas, belum bisa dipastikan, anggota cek dulu ke TKP," ujar Arie.
Sebelumnya dalam insiden peluru nyasar di DPR yang terjadi ada Senin lalu, tersangka IWR menembakkan empat buah perlu berkaliber 9 mm dengan menggunakan senjata api jenis Glock 17. Dua peluru yang ditembakkan oleh IWR mengenai lantai 16 dan lantai 13.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk sisa dua peluru lagi belum diketahui keberadaannya. IWR saat menembak, menggunakan modifikasi switch customizer sehingga empat peluru itu keluar secara bersamaan.
Dua peluru yang telah ditemukan ada di ruangan kerja milik Wenny Warouw di lantai 16 dan di ruang kerja milik Bambang Heri Purnama di lantai 13. Glock 17 mampu menjangkau jarak hingga 2,4 km.