PSI Akan Tolak Perda Agama Agar Indonesia Tak Seperti Suriah

12 November 2018 8:10 WIB
comment
210
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie di Kantor PGI, Jakarta, Senin (15/10/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie di Kantor PGI, Jakarta, Senin (15/10/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Salah satu misi PSI jika terpilih nanti di Pileg 2019 adalah mencegah ketidakadilan dan tindakan diskriminasi di masyarakat. Hal itu diwujudkan dalam bentuk penolakan perda-perda agama baik injil atau pun syariah.
ADVERTISEMENT
Ketum PSI Grace Natalie menjelaskan hal tersebut merupakan komitmen awal mereka. Baginya, ada beberapa perda yang membatasi kebebasan seperti cara berbusana siswa di sekolah tertentu.
"Adanya banyak perda yang arahnya membatasi kebebasan orang, membatasi kebebasan berbusana, memaksa siswa-siswa memakai busana tertentu padahal itu sekolah negeri, " kata Grace kepada wartawan, Senin (12/11).
Tak hanya itu, menurutnya ada ketidakleluasaan masyarakat dalam beribadah. Khususnya, yang menganut agama minoritas. Sehingga hal tersebut harus selesaikan.
"Ada ketidakleluasaan orang beribadah dan sebagainya dan itu tertuang dalam perda- perda. Atau ada tindakan seperti itu yang tindakannya diam saja. Nah, ini yang kita ingin perangi," jelasnya.
"Karena Indonesia sejak awal beragam. Kalau kita enggak jadi payung dan menjaga keberagamannya ini maka nantinya kita bisa menjadi Suriah, Irak dan semuanya enggak untung," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Baginya, konflik yang ditimbulkan akibat persoalan tersebut memiliki kepentingan politik sehingga benar-benar harus diatasi.
"Ini ada kepentingan politik. Politik identitas. Ini yang kita perangi," pungkasnya.