PSI Anggap PKS Terlalu Mudah Tuduh Lawan Politiknya Adalah PKI

13 November 2018 7:28 WIB
Sekjen PSI Raja Juli Antoni (Foto: Diah Harni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PSI Raja Juli Antoni (Foto: Diah Harni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyayangkan pernyataan Direktur Pencapresan DPP PKS Suhud Alynudin mengenai wacana penghapusan Perda bernuansa keagamaan. PKS dianggap terlalu mudah menyerang lawan politik yang berbeda pemikiran dengan menyamakan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
ADVERTISEMENT
"Saya menyesalkan argumen PKS yang dangkal dan dengan mudah menuduh PKI kepada yang mempunyai wacana lain," kata Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni kepada kumparan, Senin (12/11).
Antoni menyebut, sikap partainya yang menolak Perda Syariah dan Perda Injil bukan berarti mereka menolak nuansa keagamaan di Indonesia. Nuansa keagamaan, dianggap Antoni, seharusnya tidak tertuang dalam aturan yang mengikat.
Menurut Antoni, aturan yang mengikat seharusnya bersifat universal. Dia berpendapat, aturan yang berlaku secara parsial bisa mengancam persatuan.
"Perda Agama tidak sesuai dengan semangat persatuan, membuat masyarakat terpecah, dan berpotensi mengancam persatuan nasional," ujar Antoni.
Mengenai argumen PKS soal agama mendapat prioritas dalam Pancasila karena diletakkan dalam sila pertama, Antoni tidak menampiknya. Hanya saja, dalam pandangannya, sila pertama yang menggunakan kata ketuhanan ketimbang sebutan identik agama tertentu menunjukkan kesadaran pendiri bangsa soal majemuknya Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Sila pertama Pancasila adalah bentuk pengakuan terhadap Ketuhanan, bukan dukungan terhadap agama tertentu," sebut Antoni.
Antoni juga menegaskan PSI tidak mungkin punya pandangan yang berlawanan dengan agama. Terlebih banyak kader partai berlambang bunga merah ini adalah aktivis ormas keagamaan.
"Banyak kader PSI yang berlatar belakang santri, aktif di NU dan Muhammadiyah serta aktivis gereja," jelasnya.