news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PSI Heran PDIP - Golkar Tak Terima Dikritik soal Perda Syariah: Lebay

14 Maret 2019 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi di perayaan HUT ke 4 PSI di ICE BSD, Minggu (11/11/2018). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di perayaan HUT ke 4 PSI di ICE BSD, Minggu (11/11/2018). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Pidato Ketua Umum PSI Grace Natalie kembali menuai polemik. Kali ini tak tanggung-tanggung Grace menyindir parpol sesama koalisi Jokowi - Ma'ruf Amin, PDIP dan Golkar karena terlibat aktif dalam pengesahan 443 Perda Syariah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Serangan Grace membuat PDIP dan Golkar gerah. Bahkan PDIP menyebut serangan itu sebagai pengkhianatan karena dilakukan sesama anggota partai koalisi Jokowi.
Merespons itu, Juru Bicara PSI Dedek Prayudi mengatakan, apa yang disampaikan Grace adalah standpoint PSI karena ketidakpuasan rakyat terhadap partai lama. Menurutnya,. PSI hanya ingin memberikan kritik yang membangun bagi partai lama dan tak ada hubungannya dengan koalisi di Pilpres 2019.
"Partai lama sudah terlalu enak tidak dikritik, sehingga, sekalinya dikritik oleh kami, si anak bau kencur ini, mereka bereaksi lebay. Kritik kami tidak ada hubungannya dengan pilpres," kata Dedek ketika dihubungi kumparan, Kamis (14/3).
Ilustrasi PDIP Foto: Dok. Istimewa
Dedek menganggap seharusnya partai lama menerima kritikan itu. Sebab, sudah lebih dari dua dekade partai dan DPR menjadi institusi publik yang paling tidak dipercaya rakyat. Terlebih, untuk partai yang memiliki platform nasionalis.
ADVERTISEMENT
Bagi Dedek, partai lama yang nasionalis telah gagal memenuhi ekspektasi rakyat. Sebab, partai lama dipandang banyak melakukan korupsi dan mementingkan golongan tertentu.
"Adalah korupsi dan tidak tegaknya kesetaraan hak dan kewajiban antar kelompok dengan teristimewakannya kelompok tertentu," jelas Dedek.
Sambutan Jokowi di perayaan HUT ke 4 PSI di ICE BSD, Minggu (11/11/2018). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Ia pun menyangkal PSI berkhianat pada koalisi Jokowi - Ma'ruf atas pidato Grace. Dedek yakin semua partai koalisi bercita-cita ingin memenangkan Jokowi - Ma'ruf, terlepas perbedaan pandangan politik masing-masing partai.
"Katakan kami berkhianat kalau kami berhenti memenangkan Pak Jokowi," pungkas Dedek.
Sindiran Grace kepada PDIP dan Golkar ia sampaikan di hadapan ribuan kader PSI di acara Festival 11 PSI di Medan, Senin (11/3).Grace memastikan mempertanyakan sikap PDIP dan Golkar soal Perda Syariah.
ADVERTISEMENT
Namun, Grace memastikan pernyataannya ini hanya merujuk pada hasil penelitian yang ditulis Michael Buehler, Guru Besar Ilmu Politik Nothern Illinois University.
Ilustrasi Partai Golkar. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dalam bukunya, "The Politics of Shari’a Law: Islamist Activist and the State in Democratizing Indonesia", Buehler menyebutkan, 443 Peraturan Daerah Syariah yang diadopsi dalam kurun 1998 dan 2013, diterapkan di sejumlah provinsi, yakni Jawa Barat (103), Sumatera Barat (54), Sulawesi Selatan (47), Kalimantan Selatan (38), Jawa Timur (32) dan Aceh (25). Buehler juga mencatat bahwa bukan partai islamis yang merancang aturan ini, melainkan partai nasionalis seperti PDIP dan Golkar.
PDIP telah menanggapi pernyataan Grace ini. Sekretaris Departemen Pemerintahan DPP PDIP, Hanjaya Setiawan, menyesalkan serangan yang dilontarkan Grace. Ia menganggap soliditas dibutuhkan sesama partai koalisi Jokowi - Ma'ruf. Mengingat, PSI, PDIP, Golkar, dan enam partai lainnya, yakni PPP, PKB, NasDem, Perindo, PKPI, dan Hanura, merupakan bagian dari partai pendukung Jokowi-Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
"Bagi PDIP, kemenangan Jokowi adalah prioritas, serangan dari dalam (partai koalisi) dapat dikategorikan sebagai pengkhianatan," katanya.