PSI: Kami Tak Ingin Bebani Jokowi dengan Minta-minta Jatah Menteri

23 Agustus 2019 10:12 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sambutan Jokowi di perayaan HUT ke 4 PSI di ICE BSD, Minggu (11/11/2018). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sambutan Jokowi di perayaan HUT ke 4 PSI di ICE BSD, Minggu (11/11/2018). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu partai pendukung Jokowi - Ma'ruf Amin, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengaku tak akan meminta jatah menteri kepada Jokowi. Menurut Ketum PSI Grace Natalie, partainya tak ingin membebani Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Kami enggak mau membebani beliau dengan minta-minta jatah. Kita butuh orang-orang yang bisa kerja sesuai kebutuhan Pak Jokowi," kata Grace kepada wartawan, Jumat (23/8).
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Dia menganggap hanya Jokowi yang paling tahu soal kebutuhan menteri yang akan mengisi kabinetnya pada periode 2019-2024 mendatang. Bahkan, Grace menjelaskan Jokowi terlihat percaya diri memimpin Indonesia lima tahun mendatang.
"Terakhir kami ketemu dengan beliau di istana beberapa minggu lalu. Kelihatan banget kok Pak Jokowi kelihatan lebih percaya diri, dibandingkan masa sebelumnya dari gubernur sebelum jadi Presiden, sekarang kayaknya dia sudah tahu banget beliau ini mau ngapain, mau ngencengin, mau ngegas di mana dan sebagainya. Jadi, dia yang paling tahu," ujarnya.
Jokowi di perayaan HUT ke 4 PSI di ICE BSD, Minggu (11/11/2018). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Soal rencana Jokowi menempatkan lebih banyak kalangan profesional dalam kabinetnya hingga 55 persen, Grace menegaskan PSI mendukung kebijakan itu.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu, kita makanya enggak pernah kan lihat PSI minta, nuntut dan sebagainya karena kita memang pengen support Pak Jokowi. Kita pengen melihat lima tahun beliau ini bener-bener berhasil. Soal kriteria ikut Pak Jokowi, lihat kebutuhannya seperti apa," tuturnya.
"Kalau proporsinya lebih banyak profesional berarti beliau ingin ada peningkatan profesionalisme di dalam kabinet," lanjutnya.
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin memberikan keterangan kepada awak media di Menteng. Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Grace mengaku komunikasi perihal kabinet di internal Koalisi Indonesia Kerja (KIK) hingga kini terus berlangsung. Namun dia enggan membeberkan sudah sejauh mana komunikasi antara Jokowi dengan PSI dalam menempatkan kader PSI di kabinet.
"Komunikasi terus ada. Beliau juga tahu di PSI ada siapa-siapa saja dan kompetensinya apa. Kita tunggu saja. Bagaimana dari beliau," pungkasnya.
ADVERTISEMENT