PSI Minta Prabowo Contoh Grace Natalie Akui Kekalahan di Pemilu 2019

19 April 2019 14:40 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum PSI Grace Natalie (kanan) didampingi Sekjen PSI Raja Juli Antoni (kiri) ketika menghadiri Festival 11 di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (11/12). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PSI Grace Natalie (kanan) didampingi Sekjen PSI Raja Juli Antoni (kiri) ketika menghadiri Festival 11 di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (11/12). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
PSI meminta capres 02 Prabowo Subianto mencontoh sikap ketua umumnya Grace Natalie mengakui kekalahan dalam Pemilu 2019. Terlebih, berdasarkan hasil quick count mayoritas lembaga survei Prabowo kalah dari paslon 01 Jokowi-Ma'ruf Amin.
ADVERTISEMENT
Sekjen PSI Raja Juli Antoni menjelaskan pihaknya telah mengakui kekalahan usai mayoritas lembaga survei menyatakan PSI tak lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
"Pak Prabowo mestinya meneladani Grace Natalie, ketum PSI, yang dengan teguh hati mengakui kegagalan PSI masuk Senayan (DPR) karena hanya memperoleh 2 persen (sekitar 3 juta pemilih) suara nasional dari 4 persen yang disyaratkan UU," kata Raja Juli dalam keterangannya, Jumat (19/4).
Capres Prabowo Subianto menyapa para pendukungnya saat tiba di Kertanegara. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
"Keinginan rakyat untuk menjadikan 17 April sebagai puncak partisipasi politik dan mengakhiri perbedaan politik yang tajam akhirnya kandas karena Prabowo tidak menolak menyatakan kekalahannya, meski semua lembaga survei yang kredibel melalui quick count menunjukkan kekalahan Prabowo," lanjutnya.
Selama ini, kata dia, Prabowo yang selalu mengklaim bahwa dirinya seorang patriot dan negarawan, malah memperlihatkan hal yang berbeda. Menurutnya hal itu diperlihatkan dengan deklarasi kemenangan di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
"Pak Prabowo yang sering mengaku sebagai patriot dan negarawan justru memperpanjang keterbelahan politik dengan menolak hasil quick count. Bahkan, mengumumkan dirinya sebagai pemenang pemilu," jelasnya.
Bagi Raja Juli, kesiapan untuk menerima kekalahan menjadi bagian dari tradisi berdemokrasi yang baik.
"Siap menang dan siap kalah adalah tradisi penting demokrasi yang gagal ditunjukkan Prabowo. Mestinya dia belajar ke Grace Natalie," jelasnya.
Mayoritas lembaga survei yang terakreditasi oleh KPU merilis hasil quick count yang menunjukkan paslon 01 Jokowi-Ma'ruf unggul daripada paslon 02 Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Akan tetapi, Prabowo malah mendeklarasikan kemenangan.