PSI: Semua Paham Siapa yang Mainkan Politik Genderuwo dan Ketakutan

9 November 2018 14:14 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PSI Raja Juli Antoni (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PSI Raja Juli Antoni (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Habis sontoloyo terbitlah genderuwo, itulah pernyataan Presiden Joko Widodo yang kembali menyinggung politikus-politikus Tanah Air yang menurutnya hanya menakuti rakyat. Sebutan politik genderuwo itu disampaikan Jokowi saat membagikan sertifikat tanah di Tegal, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Menurut Sekjen PSI, Raja Juli Antoni, ungkapan politik genderuwo dilontarkan karena presiden ingin mengingatkan seluruh anak bangsa untuk tidak bertindak manipulatif dan bertujuan membuat teror.
"Pak Jokowi kembali mengingatkan kita agar kita, politik kita tidak menjadi politik genderuwo. Politik manipulatif penuh kebohongan yang pada intinya menakuti-nakuti rakyat," ujar Raja Juli ketika dihubungi, Jumat (11/9).
Namun, Raja Juli enggan menuding kubu yang memainkan politik genderuwo adalah rivalnya, kubu Prabowo-Sandi. Karena seluruh masyarakat pasti paham pihak mana yang sering menampilkan politik genderuwo.
"Tidak perlu disebutkan, semua paham siapa yang memainkan politik genderuwo, politik ketakutan," kata dia.
Ia mencontohkan salah satu bentuk politik genderuwo adalah menebar pesimisme seakan-akan kondisi negara sedang dalam kondisi kritis dan tidak bisa diselamatkan. Padahal, pemerintah, partai politik, dan seluruh elemen masyarakat sedang bahu-membahu membangun bangsa.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Tegal berebut salaman dengan Jokowi di acara Pembagian Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Tegal, Jumat (9/11/2018). (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat Tegal berebut salaman dengan Jokowi di acara Pembagian Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Tegal, Jumat (9/11/2018). (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
Sebelumnya, Jokowi menyebut, saat ini banyak politikus yang banyak mempengaruhi rakyat dengan cara tak beretika. Menurut Jokowi, para politikus ini tidak memiliki sopan santun politik yang baik. Jokowi mengaku heran mengapa politikus tersebut justru membuat masyarakatnya takut. Bukan sebaliknya, memberikan ketenangan kepada masyarakat.
"Masak masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Enggak benar kan? Itu sering saya sampaikan, itu namanya politik genderuwo, nakut-nakuti," kata Jokowi di Tegal, Jawa Tengah, Jumat (11/9).