PSI soal Video Potong Bebek Angsa Fadli Zon: Black Campaign dan Hoaks

25 September 2018 21:05 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fadli Zon saat ditemui di Kertanegara, Jumat (10/8/2018). (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon saat ditemui di Kertanegara, Jumat (10/8/2018). (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Waketum Partai Gerindra Fadli Zon menyebarkan video lagu Potong Bebek Angsa yang diparodikan untuk menyerang kubu Jokowi. Menurut Kader PSI, Rian Ernest, video tersebut mengandung unsur kampanye hitam dan hoaks.
ADVERTISEMENT
“Jadi ini sebenarnya lebih ke soal black campaign (kampanye hitam) ya. Sebenarnya unsur hoaksnya memang ada. Jadi menyebarkan kabar yang tidak jelas belum tentu benar dan menciptakan potensi keonaran,” kata Rian Bareskrim Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Selasa (25/9).
PSI melaporkan Fadli Zon ke Polisi. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PSI melaporkan Fadli Zon ke Polisi. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Rian menyanggah Fadli yang menyebut video tersebut sebagai bentuk kreativitas. Menurutnya, video tersebut tak mencerminkan kreativitas, malah menimbulkan kerusuhan menjelang Pilpres 2019
“Kalau semua orang mengatakan kreativitas lalu bisa bertindak sesuka hatinya apa nanti tidak anarkis? Kita kan harus hidup penuh rasa damai ya, penuh rasa sejuk menyambut pilpres mendatang,” jelas Rian.
Terkait video tersebut, Rian telah melaporkan Fadli ke Bareskrim Polri dengan tuduhan hoaks dan black campaign. Laporan tersebut tercatat dengan nomor LP/B/1189/IX/2018/BARESKRIM tanggal 25 September 2018 dengan perkara penyebaran berita bohong dan SARA.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Fadli menyebut tidak khawatir jika ia dilaporkan ke polisi terkait video yang ia sebar di akun twitternya. Ia mengatakan isi video tersebut merupakan bentuk kreativitas seseorang dalam berdemokrasi.
“Saya polisikan balik sederhana saja. Kreativitas itu tidak bisa di-judge atau dihakimi seperti itu, apalagi ini masalah sederhana saya kira sama dengan rencana mau mempolisikan impersonator yang meniru suara Pak Jokowi itu mahasiswa dari mana," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan Selasa (25/9).