PSI Tak Risau Jokowi Dinilai Langgar Kampanye: Itu Pendidikan Politik

15 Oktober 2018 17:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie di Kantor PGI, Jakarta, Senin (15/10/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie di Kantor PGI, Jakarta, Senin (15/10/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di Universitas Kristen Indonesia (UKI) menyampaikan untuk memilih capres berdasarkan rekam jejaknya. Ketua Umum PSI Grace Natalie menilai pidato itu sebagai ajakan Jokowi agar publik melihat rekam jejak sebelum menentukan pilihan pemimpinnya.
ADVERTISEMENT
Grace mengungkapkan pidato tersebut sebagai bagian dari pendidikan politik, karena masyarakat jadi diingatkan untuk melihat rekam jejak para capres-cawapres serta program-programnya.
"Rekam jejak itu kan antara lain apa sih programnya, selama ini apa yang sudah dilakukan. Itu basic, sangat krusial kita memilih seseorang," kata Grace di Kantor PGI, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (15/10)
"Artinya beliau (Jokowi) pun men-challenge publik untuk melihat juga rekam jejak saya, adakah yang saya lakukan salah? Kalau salah jangan pilih," imbuhnya.
Ia memandang tak ada unsur pelanggaran kampanye dalam pidato Jokowi di Kampus UKI. Sebab, dalam pidato itu Jokowi tidak mengarahkan dukungan atau mempromosikannya sebagai capres.
Karena seperti diketahui, institusi pendidikan merupakan salah satu tempat yang dilarang untuk melakukan kampanye.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir sangat sangat basic ya, dan justru mengajak orang melihat juga apa yang sudah dia lakukan," ucap Grace.
Presiden Joko Widodo memberikan orasi ilmiah pada sidang terbuka senat Universitas Kristen Indonesia di Kampus UKI, Jakarta, Senin (15/10). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan orasi ilmiah pada sidang terbuka senat Universitas Kristen Indonesia di Kampus UKI, Jakarta, Senin (15/10). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Jokowi sebelumnya memberikan kuliah umum di Sidang Terbuka Senat Universitas Kristen Indonesia (UKI). Saat berpidato, Jokowi menyelipkan pesan agar memilih capres berdasarkan rekam jejak, sambil mengingatkan jangan saling berseteru gara-gara beda pilihan
"Silakan pilih yang terbaik. Ada pilihan presiden A atau B silakan pilih. Kontestasi politik itu adu ide, gagasan, adu program. Dan lihat, dilihat juga dalam pilihan bupati, wali kota, gubernur, presiden, dilihat rekam jejak, track record," ucap Jokowi di Kampus UKI, Jakarta, Senin (15/10).
Ketua Bawaslu Abhan juga sudah memastikan pidato Jokowi tidak berbau kampanye dan dinilai hanya sebagai ajakan untuk memilih di Pilpres 2019. Sebab, dalam pidatonya itu tidak ada yang menyebut salah satu nama kandidat capres-cawapres.
ADVERTISEMENT