PSI Tanggapi Santai soal Award Partai Teralay Sedunia: Kami Tunggu

6 Januari 2019 10:08 WIB
Ketua Umum PSI Grace Natalie. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PSI Grace Natalie. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Relawan Prabowo-Sandi melakukan itu sebagai penghargaan tandingan karena PSI telah memberi penghargaan 'Kebohongan Award Awal Tahun 2019' kepada Prabowo, Sandi, dan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief.
"Enggak apa-apa kita tunggu, kita nantikan," kata Ketum PSI, Grace Natalie saat dihubung, Minggu (6/1).
"Kalau mereka mau membuat penghargaan tandingan dan sebagainya, kita sih santai-santai saja, yang pasti (penghargaan yang kami buat) merupakan bentuk kritik kami terhadap rangkaian kebohongan yang mereka lakukan," jelas dia.
Ia menyakini masyarakat akan memahami substansi dari penghargaan yang dilakukan oleh PSI. "Pada akhrinya kan masyarakat yang menilai, apakah mereka memang layak mendapatkan penghargaan itu, atau PSI yang alay. Kita selow aja, kita nantikan, karena juri sebenarnya adalah publik," ucap Grace.
ADVERTISEMENT
Relawan Prabowo-Sandi juga akan melaporkan PSI sempat melaporkan kepada polisi terkait pembuatan penghargaan tersebut. Namun, pelaporan itu ditolak lantaran dokumennya pelaporan tidak lengkap.
Menurut Grace, PSI tidak melakukan tindak pidana dalam menyelenggarakan penghargaan kepada sejumlah politi tersebut. "Ya silakan saja, kami yakin PSI tidak melanggar hukum. Kalau dia mau buat laporan, ya silakan saja, tapi dokumennya lengkap lah," tuturnya.
Sementara itu, Juru Bicara DPP PSI, Dara Adinda Nasution, menyatakan bahwa relawan tim Prabowo menjilat ludah sendiri dan ikut-ikutan melakukan tindakan yang mereka anggap 'alay', apabila mengadakan penghargaan tandingan.
"Mereka kurang kreativitas sehingga meniru apa yang kami lakukan. Kami menunggu kreativitas kampanye tim Prabowo selain menyebar hoaks dan meniru kampanye orang lain," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Jaringan relawan Prabowo-Sandi (Jarpas) laporkan PSI ke Polda Metro Jaya, Sabtu (5/1). (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jaringan relawan Prabowo-Sandi (Jarpas) laporkan PSI ke Polda Metro Jaya, Sabtu (5/1). (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
Sebelumnya, Kepala advokasi Kantor Pusat Jaringan Relawan Prabowo-Sandi (Jarpas), Surah, menyatakan akan memberikan penghargaan kepada PSI sebagai 'Partai Teralay Sedunia'.
"Saya kira PSI perlu diberikan award juga ya, kita akan kaji PSI itu selaku partai teralay sedunia. Itu akan kita berikan award juga," kata Kepala advokasi Kantor Pusat Jaringan Relawan Prabowo-Sandi (Jarpas), Surah, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (5/1).
Selain itu, Surah mengatakan, pihaknya juga akan melaporkan Ketum PSI Grace Natalie dan Sekjen PSI Raja Juli Antoni ke polisi atas penghargaan itu. Namun, laporan tersebut ditolak karena dokumen yang belum lengkap.
Surah pun menanggapi santai jika pihaknya dilaporkan balik oleh PSI. Menurutnya, PSI tak akan berani melaporkan balik pihaknya. Yang jelas, kata Surah, pihaknya akan mempelajari terlebih dulu mengenai penghargaan PSI sebagai 'Partai Teralay Sedunia'.
ADVERTISEMENT
"Oh tidak (dilaporkan balik). Justru kita akan meneliti, dan sebaiknya PSI akan kita berikan award partai alay sedunia. (Soal riset) ya ada, nanti kita berikan. Nanti kita akan pelajari semuanya," katanya.
Dara Nasution (kiri), Raja Juli Antoni (tengah), Tsamara Amany (kanan). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dara Nasution (kiri), Raja Juli Antoni (tengah), Tsamara Amany (kanan). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Sementara Sekjen PSI Raja Juli Antoni, pemberian penghargaan kepada Prabowo, Sandi, dan Andi Arief, lantaran ketiganya telah memunculkan hoaks besar di awal tahun 2019. Rentetan berita bohong itu dianggap PSI sebagai bencana 'tsunami hoaks' yang melanda Indonesia di tahun politik.
"(Awal) tahun baru 2019 ini kita sudah diserang oleh tsunami hoaks, tsunami fitnah, dan dalam konteks itu DPP PSI merasa perlu untuk memberikan kebohongan award kepada 3 orang produser hoaks di negeri ini," ujar Raja Juli di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Jumat (4/1).
ADVERTISEMENT