PSI: Tim Prabowo Laporkan Jokowi ke Bawaslu Justru Menguntungkan

19 Februari 2019 21:00 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rian Ernest menjawab pertanyaan wartawan terkait pelaporan terhadap Wakil Ketua DPR Fadli Zon terkait tulisan Potong Bebek Angsa yang bernada PKI. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rian Ernest menjawab pertanyaan wartawan terkait pelaporan terhadap Wakil Ketua DPR Fadli Zon terkait tulisan Potong Bebek Angsa yang bernada PKI. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Pernyataan Jokowi yang menyinggung kepemilikan tanah Prabowo di Kalimantan dan Aceh saat debat kedua Pilpres berujung pelaporan ke Bawaslu.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Jubir PSI yang juga Anggota TKN Jokowi-Ma'ruf Amin Rian Ernest mengaku tak mengerti dengan cara berpikir tim Prabowo.
"Kalau Pak Jokowi sampaikan fakta bahwa Pak Prabowo bisa memanfaatkan ratusan ribu hektare untuk bisnis beliau, lalu apa salahnya?," kata Rian dalam keterangan tertulisnya yang diterima kumparan, Selasa (19/2).
Menyikapi pelaporan itu, Rian mengatakan hal itu justru akan semakin memberikan efek positif bagi Jokowi.
"Semakin BPN kebakaran jenggot, semakin memberikan angin kemenangan bagi Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin," tuturnya.
Oleh karena itu, Rian meminta kubu Prabowo agar jangan baper (bawa perasaan). Sebab, menurut Rian, menyampaikan fakta dan data kepemilikan aset, kinerja dan pencapaian harus diketahui masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Jangan lebay. Jangan hanya karena telak kalah debat, lalu main lapor Bawaslu," ujar jubir PSI bidang hukum itu.
"Publik Indonesia harus tahu kualitas capres. Kualitas personal mutlak diketahui, untuk diuji konsistensi dan komitmen nyata," imbuhnya.
BPN Prabowo-Sandi melalui kuasa hukumnya Djamaludin Koedoebon melaporkan Jokowi ke Bawaslu terkait pernyataannya tersebut.
"Pada kesempatan ini kami telah melaporkan capres 01 dalam hal ini Pak Jokowi terkait dengan apa yang telah beliau sampaikan semalam pada debat capres kedua di Hotel Sultan, Jakarta," kata Djamaludin di Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (18/2).
Menurut Djamal, apa yang disampaikan oleh Jokowi kepada Prabowo adalah sebuah fitnah. Bahkan, ia mengatakan Jokowi sudah dua kali menyerang Prabowo secara personal selama debat pilpres.
ADVERTISEMENT
"Intinya adalah bahwa dugaan fitnah atau kebohongan capres 01 ini lebih kepada menyampaikan bahwa Pak Prabowo Subianto mempunyai atau punya lahan atau kepemilikan tanah seluas 2.200 hektare di Kalimantan Timur dan 120.000 hektareP lagi di Aceh Tengah. Itu adalah sebuah statement yang menyerang personal secara pribadi. Sudah dua kali beliau lakukan itu," ungkap Djamal.