Psikis Korban Sodomi Pimpinan Pesantren di Aceh Segera Dipulihkan

12 Juli 2019 13:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perlawanan korban pencabulan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perlawanan korban pencabulan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA) Kota Lhokseumawe segera memberikan pendampingan terhadap anak-anak korban sodomi yang dilakukan pimpinan dan guru dari salah satu pesantren kota setempat.
ADVERTISEMENT
Kepala DPPA, Mariana Affan, mengatakan pihaknya akan mendampingi korban hingga kondisi psikisnya benar pulih.
“Kita akan coba melakukan pendampingan terhadap para korban semoga kondisi mereka bisa pulih kembali. Seperti psikologis serta psikis korban,” katanya di Lhokseumawe, Jumat (12/7).
Mariana kaget saat mengetahui kabar tentang belasan santri di bawah umur yang menjadi korban pelecehan seksual. Terlebih pencabulan dilakukan seorang pimpinan dan guru pesantren untuk melampiaskan nafsunya.
“Kita ikut menyayangkan dan kecewa atas peristiwa pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Di mana ini terjadi dalam lingkungan pesantren,” ujarnya.
Atas kejadian itu, institusinya akan mensosialisasikan masalah perlindungan anak di semua pesantren dalam wilayah Kota Lhokseumawe.
Polres Lhokseumawe sebelumnya menangkap pimpinan pesantren dan seorang guru berinisial AI (45) dan MY (26). Keduanya ditangkap atas dugaan pelecehan seksual terhadap belasan santri di bawah umur di pesantren yang berada di Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.
ADVERTISEMENT