PSSI Bentuk Tim Investigasi Usut Kematian Suporter Persija

25 September 2018 21:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
PSSI berencana membentuk tim investigasi terkait kematian suporter Persija Jakarta bernama Haringga Sirla di Gelora Bandung Lautan Api. Tim investigasi dibentuk karena PSSI merasa ada kejanggalan tewasnya Haringga.
ADVERTISEMENT
Ketua PSSI Edy Rahmayadi tidak mengungkapkan kejanggalan yang dicurigai dalam tewasnya suporter Persija Jakarta. Dia ingin mendapatkan fakta di balik peristiwa ini sebelum bertindak.
“Kami akan segera menindaklanjuti yang kami sudah terapkan tim verifikasi. Dalam rangka mencari fakta apa sebenarnya yang terjadi,” ujar Edy dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (25/9).
Dari hasil investigasi PSSI, nantinya diharapkan Edy, akan terlihat pengeroyok Haringga adalah suporter yang terpantik emosinya karena melihat suporter lawan atau memang kelompok kriminal yang sengaja ingin membuat keributan.
“Kami mau cari tahu ini supporter ataupun kriminal. Harus kami hukum yang terberat dan itu menyelesaikan masalah tapi diagnosenya harus tepat,” ujar Edy.
Hasil investigasi nantinya juga menjadi dasar PSSI akan menghukum klub atau tidak. Hukuman untuk klub, kata Edy, diputus tergantung tingkat kesalahan.
ADVERTISEMENT
“Ada hukuman paling rendah berupa teguran dan denda, sampai diskualifikasi. Sampai kesana hukumannya,” ujar Edy.
Haringga Sirla tewas setelah dikeroyok sebelum pertandingan Persija Jakarta melawan Persib digelar. Korban yang berusia 23 tahun itu tewas karena diduga dihantam balok kayu hingga botol oleh sekelompok oknum pendukung Persib.
Haringga Sirla. (Foto: Twitter/@alvinReparo)
zoom-in-whitePerbesar
Haringga Sirla. (Foto: Twitter/@alvinReparo)
Hingga saat ini, polisi telah mengamankan 16 orang, delapan di antarannya ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah Budiman (41), Goni Abdulrahman (20), Cepy Gunawan (20), Aditya Anggara (19), Dadang Supriatna (19), SMR (17), DFA (16), dan Joko Susilo (31).
Banyak pihak yang bereaksi atas peristiwa ini, termasuk Menpora Imam Nahrawi yang menyarankan agar kompetisi Liga 1 diberhentikan sementara dan para pemain yang tergabung dalam Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mogok bermain selama satu pekan.
ADVERTISEMENT