PT KAI Siagakan Enam Titik Rawan Bencana di Semarang Jelang Natal

13 Desember 2018 9:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisaris PT KAI Freddy Harris (kiri) saat memeriksa kondisi rel di Stasiun Tawang, Semarang. (Foto: Afiati Tsalitsati)
zoom-in-whitePerbesar
Komisaris PT KAI Freddy Harris (kiri) saat memeriksa kondisi rel di Stasiun Tawang, Semarang. (Foto: Afiati Tsalitsati)
ADVERTISEMENT
PT KAI melakukan persiapan siaga di daerah-daerah rawan bencana alam selama masa angkutan Natal dan tahun baru (Nataru). Di wilayah PT KAI Daop 4 Semarang, paling tidak ada enam titik yang diwaspadai.
ADVERTISEMENT
Direktur Operasi PT KAI Slamet Suseno Priyanto menjabarkan, keenam titik tersebut terdiri dari tiga titik di antara Stasiun Plabuan - Stasiun Kuripan, dan satu titik di antara Stasiun Plabuan - Stasiun Krengseng, Stasiun Kuripan - Stasiun Ujungnegoro, dan Stasiun Semarang Tawang - Stasius Alastua.
"Alhamdulillah, dari Jakarta sampai Semarang ini persiapannya bagus sekali, daerah-daerah yang rawan sudah diantisipasi. Di Semarang ini ada enam titik (yang diantisipasi)," ungkap Suseno usai meninjau jalur rel di area Daop 4 Semarang bersama jajaran komisaris Stasiun Tawang, Kamis (13/12).
Menurut Suseno, mayoritas bencana yang diantisipasi di daerah-daerah tersebut adalah rob atau banjir air laut. Sebab, karakteristik topografi di lokasi tersebut rendah dan memungkinkan air laut naik ke permukaan saat pasang.
ADVERTISEMENT
"Di Alastua, Ronggowasito, itu sering terjadi rob. Mungkin banjir segala macam. Nanti ada persiapan Amus (alat material untuk siaga) untuk mengatasinya," imbuhnya.
Komisaris PT KAI Freddy Harris (kedua kiri) di Stasiun Tawang. (Foto: Afiati Tsalitsati)
zoom-in-whitePerbesar
Komisaris PT KAI Freddy Harris (kedua kiri) di Stasiun Tawang. (Foto: Afiati Tsalitsati)
Amus tersebut terdiri dari penyiapan alat pemeliharaan rel jenis MTT (multi tie tamper), batu alas, bantalan rel, pasir, karung, dan besi H beam untuk jembatan. Selain itu, disediakan pula alat penambat rel dan personel perawatan prasarana yang disiagakan 24 jam.
Para petugas prasarana yang disiagakan meliputi tenaga flying tank, petugas penilik jalan (PPJ) ekstra, dan petugas jalan lintas (PJL) ekstra. PT KAI Daop 4 Semarang juga menyiagakan petugas posko daerah rawan di sepanjang lintasan untuk mengantisipasi adanya peristiwa luar biasa (PLH).
Komisaris PT KAI Freddy Haris menambahkan, pihaknya optimistis mampu menghadapi datangnya musim Natal dan tahun baru. Dia juga telah menggelar rapat untuk mengantisipasi kemungkinan rob di tanggal 20-28 Desember yang bersamaan dengan bulan purnama.
ADVERTISEMENT
"Itu juga Kadaop mencoba mengantisipasi. Mudah-mudahan kita doakan semua bisa berjalan dengan lancar. Secara overall, teknis sudah dipersiapkan dengan baik oleh direksi dan jajarannya," pungkas Freddy.