Puan soal Kursi Menteri untuk PDIP di Kabinet Jokowi Jilid II: Rahasia

18 Agustus 2019 15:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puan Maharani Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Puan Maharani Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa kabinet Jokowi jilid II terus menjadi perbincangan. Menko PMK Puan Maharani pun belum mau bicara banyak soal komposisi menteri. Dia menyebut semua ada di tangan Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Ya ada di kantong Presiden nama-namanya," kata Puan usai menghadiri acara Orientasi Dipo Muda (ODM) di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Minggu (18/8).
Gaya Menko PMK Puan Maharani saat swafoto dengan para Dipo Muda dalam acara Orientasi Dipo Muda (ODM) di Undip Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
Politikus PDIP itu juga tak mau banyak turut campur dalam pemilihan menteri. Meski Ketum PDIP Megawati menagih kursi terbanyak menteri ke Jokowi, Puan meminta masyarakat menunggu sampai pelantikan.
"Ya finalnya gimana aja kita belum tahu, orang namanya masih di kantong Presiden, nanti pas saat pelantikan kita akan tahu siapa aja namanya," ujar Puan.
Dia juga tak mau mengungkapkan berapa kursi menteri yang akan didapatkan oleh PDIP. Meski, Jokowi sudah menyampaikan komposisi 45 persen politik dan 55 persen profesional dalam kabinet.
"Rahasia dong," katanya tersenyum.
Gaya Menko PMK Puan Maharani saat swafoto dengan para Dipo Muda dalam acara Orientasi Dipo Muda (ODM) di Undip Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
Puan meyakinkan, PDIP punya banyak kader terbaik yang siap kapan saja dipanggil untuk bertugas sebagai menteri. Tak terkecuali para kepala daerah.
ADVERTISEMENT
"Banyak. PDIP punya kepala daerah yang punya potensi hebat hebat," tegasnya.
Hanya saja, Puan berpendapat akan terlebih dahulu dilihat apakah kader tersebut memang sudah perlu dimasukkan ke tingkat nasional. Sebab kader tersebut, masih punya tanggung jawab pada daerahnya masing-masing.
"Ada yang baru dilantik Pilkada lalu masa langsung pindah, tapi kalau dibutuhkan untuk masuk ke nasional, saya kira tidak masalah," jelas Puan.
Saat disinggung apakah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang santer diisukan, Puan lagi-lagi tak mau bicara banyak.
"Rahasia," ujar Puan menyudahi sesi wawancara.