Punya Kemampuan Bela Diri yang Bagus, Alasan YM Direkrut JAD Bekasi

10 Mei 2019 17:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karopenmas Div Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Karopenmas Div Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemimpin JAD Lampung-Bekasi, menargetkan anak muda sebagai pengikutnya. Salah satu yang direkrut adalah YM, pemuda berusia 18 tahun yang memiliki kemampuan bela diri.
ADVERTISEMENT
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan YM terbilang pengikut baru. Pemuda ini baru saja lulus SMU tahun 2018.
“Setahun dia dikader oleh EY (ketua JAD jaringan Lampung-Bekasi), satu kadernya yang penting dia punya wawasan dulu. Kemudian dia dikader untuk bisa merakit bom," kata Dedi dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (10/5).
"Dan EY melihat, YM punya kemampuan bela diri yang bagus. Bahwa ke depan anak ini bisa diandalkan, itu dari perspektif EY,” ungkap Dedi.
Tim Densus 88 Mabes Polri berjaga saat penggeledahan barang bukti milik terduga pelaku teroris, di sebuah kios aksesoris ponsel, Jalan KH Mochtar Tabrani, Bekasi. Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Penangkapan YM cukup mengejutkan orang tuanya, karena selama ini mereka hanya tahu anaknya menyibukkan diri dengan latihan bela diri atau bersosialisasi dengan teman sebaya. Dedi menyebut, orang tua YM cukup kooperatif saat penggeledahan.
ADVERTISEMENT
“Orang tuanya menjelaskan, putra saya memiliki kemampuan bela diri dan olahraga yang cukup baik. Cuma orang tuanya enggak bisa kontrol 24 jam di luar, orang tuanya tahunya, YM berangkat keluar selain latihan bela diri, itu sosialisasi dengan temannya. Jauh dari itu, tidak mengerti,” terang Dedi.
Ketika pergi dari rumah, YM pun selalu membawa perlengkapan latihan karate. Hal itu digunakan untuk menutupi kegiatannya mengikuti kaderisasi dari EY. Ketika kembali ke rumah, YM pun tidak menunjukkan gelagat mencurigakan. Namun, ilmu agamanya semakin kuat.
“Tidak ditemukan, perubahan yang signifikan. Cuma dari sisi agama lebih kuat, perilaku hari-hari hampir sama,” tutup Dedi.