PUPR Akan Bangun Kembali Jembatan Kuning Usai Diterjang Tsunami Palu

24 Oktober 2018 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
MenPUPR Basuki Hadimuljono (kiri) tinjau pembersihan puing-puing jembatan kuning yang roboh akibat tsunami dan gempa di Palu, Sulteng, Rabu (24/10/2018).  (Foto: Adhi Muhammad Daryono/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
MenPUPR Basuki Hadimuljono (kiri) tinjau pembersihan puing-puing jembatan kuning yang roboh akibat tsunami dan gempa di Palu, Sulteng, Rabu (24/10/2018). (Foto: Adhi Muhammad Daryono/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ikon Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jembatan Kuning hancur terhempas tsunami dan diguncang gempa 7,4 magnitudo pada 28 September lalu. Kini setelah hampir satu bulan bencana melanda, upaya pembersihan puing-puing masih terus dilakukan. Setelah itu, pemerintah akan membangun kembali Jembatan Kuning.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan seluruh puing-puing jembatan yang roboh sudah berhasil dibersihkan pada 6 November 2018. Setelah itu, proses rekonstruksi wilayah kawasan jembatan bernama asli Ponulele itu.
Dan dalam jangka pendek ini, PUPR akan membangun tanggul di sepanjang pantai di Kota Palu. Sebab, permukaan tanah menjadi turun setelah gempa dan tsunami. Sehingga ketika air laut pasang, meluapnya sampai ke daratan.
"Menurut pengamatan kami pantai ini agak turun jadi kalau pasang airnya masuk. Jadi kita mau bikin tanggulnya dulu supaya jalannya bisa ditata lagi," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat mengujungi reruntuhan Jembatan Kuning di Palu, Sulteng (24/10).
Alat berat sedang mengangkut bagian reruntuhan jembatan kuning, Palu, Rabu (24/10/2018).  (Foto: Adhi Muhammad Daryono/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alat berat sedang mengangkut bagian reruntuhan jembatan kuning, Palu, Rabu (24/10/2018). (Foto: Adhi Muhammad Daryono/kumparan)
Basuki mengatakan, pihaknya saat ini masih merancang desain dan bentuk baru Jembatan Kuning. Sejumlah pertimbangan masih terus dibicarakan agar jembatan benar-benar kokoh, termasuk keberadaan sesar aktif yang berada tepat di bawah pondasi jembatan.
ADVERTISEMENT
"Kemudian sembari itu kita desain yang baru. Kita desain ikon Kota Palu yang baru. Kami sedang meneliti secara geologi. Di tengah (jembatan) itulah sesar lewat," lanjut Basuki.
MenPUPR Basuki Hadimuljono (kiri) tinjau pembersihan puing-puing jembatan kuning yang roboh akibat tsunami dan gempa di Palu, Sulteng, Rabu (24/10/2018).  (Foto: Adhi Muhammad Daryono/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
MenPUPR Basuki Hadimuljono (kiri) tinjau pembersihan puing-puing jembatan kuning yang roboh akibat tsunami dan gempa di Palu, Sulteng, Rabu (24/10/2018). (Foto: Adhi Muhammad Daryono/kumparan)
Sambil mendesain bentuk jembatan yang baru, PUPR juga menunggu kajian dan rekomendasi badan geologi. Jika sudah selesai hasil penelitian dan rancangan desain jembatan yang baru, PUPR menargetkan 1 tahun untuk pembangunan.
"Dan sambil mendesain sembari menunggu rekomendasi dari Badan Geologi kita bersihkan dulu sampai 6 November. Rencangannya bisa menyerupai yang lama atau kita bikin Ikon yang baru. 2 kali 100 meter. Membangunnya setahun," jelas Basuki.
Kemudian dalam kesempatan yang sama, Ketua Satgas Penanggulangan Bencana Sulawesi Tengah Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto, mengatakan pembangunan Jembatan Kuning yang baru berada di lokasi yang sama.
ADVERTISEMENT
Tapi, jembatan yang baru itu akan dibangun khusus untuk pedestrian saja, tidak untuk kendaraan berat. Mengingat, di jembatan itu dilalui oleh sesar atau patahan gempa.
"Berdasarkan studi, sesar gempa tepat persis di pilar jembatan kuning. Ada yang berpikiran agar dibangun jembatan pedestrian saja," tutup Arie.