PUPR Selesaikan Bangun Jalan dan Jembatan di 8 Pulau Terluar di Maluku

30 April 2018 10:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Pulau Kisar, Maluku (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pulau Kisar, Maluku (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
ADVERTISEMENT
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XVI Ambon Kementerian PUPR meninjau delapan pulau terluar di Provinisi Maluku, seperti di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya.
ADVERTISEMENT
Untuk menjangkau sembilan pulau tersebut rombongan memakan waktu kurang lebih lima hari sejak Kamis (25/4) hingga Minggu (30/4). Waktu tempuh selama lima hari tersebut terbilang cukup cepat untuk menjangkau pulau-pulau tersebut.
Dari hasil kunjunganya ke pulau-pulau tersebut, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XVI Ambon, Satrio Sugeng mengatakan bahwa Rekonstruksi atau pembangunan ruas jalan nasional di sembilan pulau tersebut sudah cukup baik. Pihaknya juga terus akan melakukan sejumlah perawatan rutin jalan dan jembatan guna untuk memastikan jalan- jalan yang sudah ada kondisinya tetap baik dan layak pakai.
"Dari delapan pulau yang sudah kita jangkau memang sudah cukup baik. Perawatan jalan rutin dan jembatan itu terus kita lakukan untuk jalan yang sudah terbangun. Untuk jalan nasional yang dibuat baru pengerjaanya juga sudah sedang berlangsung dan kita akan berusaha selesai dengan tepat waktu," ujar Satrio, Sabtu, (29/4), di Saumlaki, Maluku.
Jembatan Wear Arafura, Maluku. (Foto:  Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Wear Arafura, Maluku. (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
Satrio mengatakan setelah pembangunan jalan ini diharapkan pemerintah fokus terhadap aspek pengembangan aset pariwisata dan pengembangan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Ini nawacita Pak Jokowi membangun daerah pinggiran sudah kita lakukan. Tinggal bagaimana nantinya potensi wisata yang ada di pulau-pulau tadi terus dikembangakan. Seperti pengadaan bus transportasi umum untuk masyarakat dan mempermudah wisatawan menjangkau lokasi wisata dan nantinya mampu meningkatkan perekonomian dan pendapatan daerah ini," tutup Satrio.
Suasana Pulau Kisar, Maluku (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pulau Kisar, Maluku (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
Berikut Kondisi Ruas Jalan Nasional di Pulau Maluku yang berada di dua Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB),
Pulau Moa, (MBD)
Pulau Moa yang memiliki luas wilayah 958,68 km persegi telah membentang ruas jalan nasional sepanjang 27,95 km yang menghubungkan Tiakur dan Weet akan tuntas tahun 2018 ini dan 90 persen kondisinya sudah baik. Dengan adanya ruas jalan tersebut 8 desa dan 1 kecamatan yang jumlah penduduknya 7.257 jiwa ini nantinya akan terbantu dan terkoneksi untuk mengembangkan potensi hasil sumber daya alam dan juga pariwisata.
ADVERTISEMENT
Pulau Leti (MBD)
Pulau Leti yang luas wilayah 243,50 km persegi didiami oleh 7.711 jiwa penduduk yang tersebar di 7 desa, 1 kecamatan. Di wilayah ini ruas jalan nasional terbentang cukup baik. Jalan sepanjang 15,63 km persegi yang menghubungkan Laitutun-Tutukei-Nuwenang dan pelabuhan Tomra. Ruas jalan tersebut nantinya diharapkan akan mampu mendongkrak daya tarik pariwisata di kawasan tersebut di antaranya Sejarah Meriam Peninggalan VOC dan Goa Tutukei.
Suasana Pulau Kisar, Maluku (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pulau Kisar, Maluku (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
Pulau Kisar (MBD)
Pulau ini memiliki penduduk 14.430 jiwa dan luas wilayah 67,52 km persegi. Ruas jalan nasional sepanjang 17,50 km sangat baik dan cukup mulus. Jalan ini juga menghubungkan pelabuhan dan Bandara Lapter.
Pulau Wetar (MBD)
Pembangunan ruas jalan nasional sepanjag 50 km menghubungkan Pelabuhan Ilwaki dan Pelabuhan Lurang. Meskipun kondisi topografi tanah berbukit tampak jalan yang akan mempermudah mobilitas warga menuju ke dua pelabuhan tersebut sudah cukup baik dan aman dilalui oleh warga. Jalur ini juga menghubungkan beberapa aset pariwisata seperti Danau Tihu, Air Panas Mormoun dan Pertambangan emas.
ADVERTISEMENT
Pulau Babar (MBD)
Pulau Babar punya daya tarik pariwisata berupa monumen pembantaian 700 warga oleh pasukan Jepang dan Danau Buaya putih. Untuk meningkatkan daya tarik wisatawan jalan nasional sepanjang 45 km persegi yang membentang dari Pelabuhan Tepa-Masbuar dan Pelabuhan Letwurung bisa dijadikan alternatif jalur darat oleh wisatawan dan warga dilokasi tersebut.
Jembatan Wear Arafura, Maluku. (Foto:  Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Wear Arafura, Maluku. (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
Pulau Masela (MBD)
Ruas jalan nasional di Pulau Masela sepanjang 17 km sudah rampung dan dapat digunakan. Nantinya pualu Masela akan dibangun ruas jalan lingkar pulau Masela sepanjang 34 km. Artinya 17 km sisanya sedang dilakukan pembangunan dan direncanakan rampung Tahun 2019 mendatang.
Pulau Selaru (MTB)
Di Pulau ini jalan nasional sepanjang 22 km persegi yang menghubungkan pelabuhan Adaut dan Kandar juga sudah begitu baik. Jalan ini nantinya diharapkan sangat berguna untuk mendukung rencana pengusulan pembangunan Blok Masela. Pulau ini sendiri dihuni oleh 12.917 jiwa dari 1 Kecamatan dan 7 Desa.
Jembatan Wear Arafura, Maluku. (Foto:  Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Wear Arafura, Maluku. (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
Pulau Yamdena (MTB)
ADVERTISEMENT
Dari sekian pulau ruas jalan nasional terpanjang ada di Pulau Yamdena yakni 156 km. Ruas jalan tersebut menghubungkan Pelabuhan Saumlaki hingga menuju jembatan Wear Arafuru. Jalan tersebut sudah cukup baik meskipun perlu dilakukan pewawatan rutin karena di titik tertentu terdapat jalan rusak akibat patahan-patahan tanah. Ruas jalan yang terhubung dengan jembatan Wear Arafuru ini nantinya juga akan terhubung dengan Pulau Larat. Dipulau Larat ruas jalan nasional terbentang 42 KM dan yang sudah selesai teraspal sekitar 18 KM sisanya akan ditargetkan selesai pada tahun anggaran 2019.
Jembatan Wear Arafura, Maluku. (Foto:  Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Wear Arafura, Maluku. (Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan)