Putin Nonton Simulasi Perang "Zapad-2017" Rusia

19 September 2017 3:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Putin saksikan simulasi perang "Zapad-2017" (Foto: Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Putin saksikan simulasi perang "Zapad-2017" (Foto: Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS)
ADVERTISEMENT
Presiden Rusia Vladimir Putin mengamati simulasi perang terbesar yang dilakukan Rusia dalam beberapa tahun, pada Senin (18/9). Ia menyaksikan pasukannya berhasil mengusir musuh imajiner dan meluncurkan serangan perlawanan dengan tank. Aksi itu disebut menjadi sebuah bagian dari latihan perang yang mengusik negara-negara Barat, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (19/8).
ADVERTISEMENT
Pejabat NATO mengatakan, bahwa mereka memantau simulasi perang 'Zapad-2017' ('West-2017') dengan "tenang dan percaya diri". Namun banyak yang terusik dengan apa yang mereka lihat saat Moskow menguji kemampuannya itu untuk berperang melawan Barat. Sementara pihak Rusia mengatakan, latihan tersebut untuk melatih skenario bertahan dalam perang.
Putin, panglima tertinggi angkatan bersenjata Rusia, duduk di sebuah pusat komando bersama dengan Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Umum. Ia tampak menggunakan teropong untuk melihat di kejauhan simulasi perang yang dilangsungkan.
Putin saksikan simulasi perang "Zapad-2017" (Foto: Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Putin saksikan simulasi perang "Zapad-2017" (Foto: Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS)
Di masa lalu pemimpin Rusia telah tampil dalam acara serupa. Terkadang mengenakan seragam militer untuk memperkuat citranya di mata publik Rusia sebagai pembela kuat kepentingan negaranya di panggung dunia.
Kali ini, presiden berusia 64 tahun itu--yang diperkirakan akan mencalonkan diri kembali pada bulan Maret--mengenakan jas gelap dan terlihat rileks saat lapangan tembak di hadapannya, di wilayah Leningrad, dalam waktu singkat berubah menjadi sebuah zona perang.
ADVERTISEMENT
Peluru pelacak tampak menerangi cakrawala yang berkabut, tank tempur meluncur di medan berlumpur, peluru-peluru meletus, helikopter menembakkan rudal, pesawat meraung di atas kepala dan ratusan pasukan terjun payung serta kendaraan lapis baja diturunkan dari langit.
Simulasi perang "Zapad-2017" Rusia (Foto: REUTERS/Vasily Fedosenko)
zoom-in-whitePerbesar
Simulasi perang "Zapad-2017" Rusia (Foto: REUTERS/Vasily Fedosenko)
Pasukan terjun payung, yang ditempatkan di balik garis musuh imajiner mereka, kemudian mengobarkan perang melawan apa yang oleh Kementerian Pertahanan Rusia disebut "illegal armed formations".
Simulasi perang "Zapad-2017" dimulai sejak 14 September dan berlangsung hingga 20 September. Simulasi itu diadakan di wilayah Rusia bagian barat, Kaliningrad, dan Belarus--sekutu Rusia yang berbatasan dengan Ukraina dan juga negara anggota NATO yakni, Polandia, Latvia dan Lithuania.
Moskow mengatakan, hampir 13 ribu personel Rusia dan Belarusia mengambil bagian dalam latihan tersebut. Sementara itu ada sekitar 70 pesawat dan helikopter dikerahkan, serta hampir 700 buah perangkat keras militer--termasuk sekitar 250 tank, 10 kapal dan berbagai sistem artileri dan roket.
Simulasi perang "Zapad-2017" Rusia (Foto: REUTERS/Vasily Fedosenko)
zoom-in-whitePerbesar
Simulasi perang "Zapad-2017" Rusia (Foto: REUTERS/Vasily Fedosenko)
Simulasi perang "Zapad-2017" Rusia (Foto: Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Simulasi perang "Zapad-2017" Rusia (Foto: Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS)
Menurut pejabat NATO, latihan tersebut melibatkan jumlah tentara yang lebih banyak daripada yang telah diungkapkan oleh Moskow. Mereka mengeluh mengenai kurangnya transparansi tentang latihan tersebut, sebuah tuduhan yang dimentahkan oleh Moskow.
ADVERTISEMENT
Kemarin, Senin (18/9), pihak Rusia mengatakan bahwa mereka telah berhasil menguji coba sebuah rudal balistik yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Rudal itu dapat mencapai sebuah sasaran pada jarak tembak di Kazakhstan, sekitar 480 kilometer jauhnya.
Simulasi perang "Zapad-2017" Rusia (Foto: Vayar military information agency/Belarussian Defence Ministry/Handout via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Simulasi perang "Zapad-2017" Rusia (Foto: Vayar military information agency/Belarussian Defence Ministry/Handout via REUTERS)
Pihak Moskow mengatakan, bahwa Barat lah yang mengancam stabilitas di Eropa timur karena NATO telah menempatkan kekuatan militer multinasionalnya sebanyak 4 ribu orang di Baltik dan Polandia. Sementara Angkatan Darat Amerika Serikat telah mengerahkan 600 pasukan terjun payung ke wilayah Baltik selama Zapad.
Untuk sementara AS telah mengambil alih perwalian wilayah udara Lithuania, Latvia dan Estonia--negara-negara yang dinilai kekurangan kekuatan dan sistem pertahanan udara. Tindakan itu disebutnya sebagai tindakan pencegahan.
Simulasi perang "Zapad-2017" Rusia (Foto: Vayar military information agency/Belarussian Defence Ministry/Handout via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Simulasi perang "Zapad-2017" Rusia (Foto: Vayar military information agency/Belarussian Defence Ministry/Handout via REUTERS)