Putin Telepon Trump Setelah CIA Beri Informasi Rencana Serangan Teror

18 Desember 2017 1:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Trump dan Putin di KTT APEC (Foto: REUTERS/Jorge Silva)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Trump dan Putin di KTT APEC (Foto: REUTERS/Jorge Silva)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Rusia Vladimir Putin menelpon Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Perbincangan yang terjadi pada Minggu (17/12) dilakukan Putin untuk berterima kasih sebab Rusia mendapat informasi dari CIA soal rencana teror menyasar sebuah katedral di kota Saints Petersburg.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, setelah Rusia mengetahui adanya rencana teror di Saints Petersburgs, penangkapan teroris yang merencanakan serangan itu langsung dilakukan. Kelompok teror yang terafiliasi dengan ISIS itu hendak menghancurkan Katedral Kazansky dan pusat keramaian lainnya.
Seorang staf Gedung Putih membenarkan Putin secara personal telah mengucapkan terima kasih kepada Donald Trump. Namun, belum ada konfirmasi dari otoritas Amerika Serikat soal pertukaran informasi intelijen yang mereka lakukan dengan Rusia.
Sedangkan pihak Kremlin sudah mengakui Putin telah menghubungi Trump. "Presiden Rusia telah mengucapkan terima kasih kepada koleganya di Amerika Serikat atas informasi dari CIA yang membantu penangkapan teroris. Mereka (teroris) merencanakan menyerang Katedral Kazansky dan stasiun bus di Saint Petersburg," sebut kantor Kepresidenan Rusia.
ADVERTISEMENT
Dalam obrolan itu, dijelaskan Kremlin, Putin juga berjanji akan memperingatkan Amerika Serikat jika mereka mengetahui ada rencana teroris yang menyasar negeri Paman Sam.
Vladimir Putin. (Foto: Reuters/Pavel Golovkin)
zoom-in-whitePerbesar
Vladimir Putin. (Foto: Reuters/Pavel Golovkin)
Sejumlah media Rusia memberitakan, pekan lalu sudah terjadi penangkapan kelompok yang terafilasi ISIS. Kelompok yang ditangkap berencana memulai aksi mereka pada 16 Desember 2017. Hanya saja belum jelas informasi soal jumlah orang yang ditangkap dan identitas mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia ikut menjadi sasaran kelompok teroris. Pada Desember 2013 misalnya, dua bom bunuh diri di kereta api menyerang Kota Volgograd dan menewaskan 34 orang.
Kejadian serupa terjadi kembali pada Oktober 2015. ISIS mengklaim telah mengebom maskapai penerbangan milik Rusia saat melintas di Semenanjung Sinai, Mesir. Akibatnya seluruh penumpang yang berjumlah 224 orang tewasa.
ADVERTISEMENT
Paling anyar terjadi pada April tahun ini. 14 orang tewas dalam serangan bom di stasiun kereta api bawah tanah Saints Petersburg.
Penumpang yang menjadi korban dalam ledakan Rusia (Foto: AP Photo/DTP&ChP St. Peterburg via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang yang menjadi korban dalam ledakan Rusia (Foto: AP Photo/DTP&ChP St. Peterburg via AP)