Putra Jurnalis Malta Sebut Ibunya Dibunuh Karena Bongkar Kasus Korupsi

17 Oktober 2017 18:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jurnalis Malta tewas akibat ledakan bom mobil (Foto: REUTERS/Darrin Zammit Lupi)
zoom-in-whitePerbesar
Jurnalis Malta tewas akibat ledakan bom mobil (Foto: REUTERS/Darrin Zammit Lupi)
ADVERTISEMENT
Putra dari jurnalis investigasi asal Malta mengatakan ibunya dibunuh dengan bom mobil karena telah mengungkap berbagai korupsi politisi di negara itu.
ADVERTISEMENT
Daphne Caruana Galizia tewas di dalam mobilnya yang meledak tidak lama setelah dia meninggalkan rumahnya di utara negara itu. Putranya, Matthew Caruana Galizia, menulis di akun Facebook bahwa ibunya telah dibunuh.
"Ibu saya dibunuh karena dia berdiri di antara penegakan hukum dan orang-orang yang mencoba melanggarnya, seperti jurnalis yang kuat lainnya," kata Matthew.
"Dia juga diincar karena dialah satu-satunya orang yang melakukannya," lanjut dia.
Matthew menceritakan, dia langsung lari ke lokasi kematian ibunya setelah mendengar berita. Dia mendapati mobil yang terbakar dan jasad ibundanya di dalamnya.
Jurnalis Malta tewas akibat ledakan bom mobil (Foto: REUTERS/Darrin Zammit Lupi)
zoom-in-whitePerbesar
Jurnalis Malta tewas akibat ledakan bom mobil (Foto: REUTERS/Darrin Zammit Lupi)
Ledakan yang terjadi di jalanan dekat desa Bidnija ini mengejutkan negara pulau kecil di Mediterania tersebut. Aparat mengatakan, ini adalah pembunuhan jurnalis pertama di negara itu.
ADVERTISEMENT
Media tempat Galizia menulis, Running Commentary, merupakan website paling banyak dibaca di Malta. Mereka mengungkap dugaan korupsi besar di Malta terkait Panama Papers.
Bocornya dokumen Panama Papers yang dimiliki firma hukum Mossack Fonseca ke publik pada awal 2016 lalu mengguncang dunia. Sebab, dokumen tersebut berisi kekayaan pribadi puluhan pemimpin dunia atau mantan penguasa yang memakai rekening perusahaan offshore.
Galizia dalam tulisannya mengungkap beberapa pejabat yang diduga korup, di antaranya adalah mantan Menteri Energi Malta Konrad Mizzi dan Kepala Staf Kepresidenan Keith Schembri. Awal tahun ini, tulisan wanita 53 tahun itu membongkar dugaan korupsi yang dilakukan istri Perdana Menteri Malta, Michelle Tanti.
Jurnalis Malta tewas akibat ledakan bom mobil (Foto: REUTERS/Darrin Zammit Lupi)
zoom-in-whitePerbesar
Jurnalis Malta tewas akibat ledakan bom mobil (Foto: REUTERS/Darrin Zammit Lupi)
PM Malta Joseph Muscat termasuk pejabat negara yang membenci tulisan-tulisan Galizia dan pernah menggugatnya karena sebuah artikel. Namun Muscat mengecam pembunuhan terhadap Galizia.
ADVERTISEMENT
"Semua orang tahu Caruana Galizia adalah pengkritik keras saya, baik secara politik atau pribadi, tapi tidak ada yang bisa dibenarkan dari tindakan barbar ini," kata Muscat.
Sekitar 3.000 orang datang ke lokasi kematian Galizia dan menyalakan lilin tanda belasungkawa dan penghormatan terakhir. Aparat Malta meminta bantuan ahli forensik dari Belanda dan agen FBI dari Amerika Serikat untuk menyelidiki kasus ini.