Putra Khashoggi Minta Jasad Ayahnya Dikembalikan untuk Dikubur di Baqi

5 November 2018 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah Khashoggi bertemu Mohammed bin Salman. (Foto: Dok. SPA)
zoom-in-whitePerbesar
Salah Khashoggi bertemu Mohammed bin Salman. (Foto: Dok. SPA)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua putra Jamal Khashoggi meminta agar jasad ayah mereka dikembalikan kepada keluarga untuk dimakamkan. Hingga saat ini, jasad jurnalis pengkritik pemerintah Arab Saudi itu belum ditemukan.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, permintaan ini disampaikan dua putra Khashoggi, Salah dan Abdullah, dalam wawancara dengan CNN pada Minggu (4/11). Ini adalah pertama kalinya Salah dan Abdullah diwawancara media Barat usai pembunuhan Khashoggi di Konsulat Saudi, Istanbul, pada 2 Oktober lalu.
"Ini bukan situasi normal, ini bukan kematian yang normal. Yang kami inginkan saat ini adalah menguburkannya di Al-Baqi di Madinah, bersama dengan keluarga lainnya. Saya telah memintanya kepada pemerintah Saudi, dan kami berharap bisa segera terwujud," kata Salah. Al-Baqi adalah salah satu pemakaman umum di Madinah.
Pemerintah Saudi setelah sebelumnya membantah pembunuhan Khashoggi, akhirnya mengakui bahwa jurnalis 59 tahun itu tewas dalam pembunuhan berencana. Pembunuhan Khashoggi menyeret nama Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS) yang dituding sebagai dalangnya.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini tidak diketahui di mana jasad Khashoggi. Upaya pencarian telah dilakukan namun belum membuahkan hasil. Jumat pekan lalu, seorang pejabat pemerintah Turki mengatakan, Khashoggi dimutilasi lalu jasadnya dilarutkan di cairan asam.
Salah dan Abdullah meninggalkan Saudi ke Amerika Serikat. Sebelumnya pada 24 Oktober lalu, mereka bertemu MbS dan Raja Salman yang menyampaikan belasungkawa.
Dalam pertemuan tersebut, kata Salah, Raja Salman mengatakan akan menangkap otak pembunuh Khashoggi dan mengadilinya. "Kami hanya ingin memastikan dia beristirahat dengan tenang. Sampai saat ini saya masih tidak percaya dia telah tewas," kata Salah.
Salah juga membantah ayahnya anggota Ikhwanul Muslimin seperti yang dituduhkan. Menurut Salah, ayahnya adalah sosok yang mencintai negaranya.
"Jamal tidak pernah menjadi pemberontak. Dia percaya pada monarki, sistem yang menurutnya menyatukan negara ini. Dia meyakini transformasi yang sedang dijalankan," kata Salah.
ADVERTISEMENT