Putri Pendeta Tewas dalam Penembakan di Gereja Texas

Investigasi TKP penembakan di Gereja di Texas (Foto: Reuters/Jay Janner)

Gembala Sidang Gereja First Baptist di Sutherland Springs Texas, Pdt Frank Pomeroy dan istrinya Sherri masih shock berat.

Gereja tempatnya mengajarkan Injil diserang pemuda berpakaian perang. Sebanyak 26 orang tewas sementara belasan lainnya menderita luka-luka.

Kesedihan makin menjadi setelah tahu anak mereka, Annbelle (14), masuk dalam daftar korban tewas.

"Kami kehilangan anak perempuan kami dan beberapa teman," sebut Sherri dalam pesan singkatnya kepada kantor berita Associated Press, Senin (6/11).

Sherri dan suaminya Frank tidak berada di gereja saat serangan berlangsung. Mereka tengah melakukan perjalanan ke luar kota.

"Kami belum bisa sampai ke rumah untuk melihat seberapa besar kehancuran yang terjadi. Saya sudah berada di Bandara Charlotte, saya berusaha pulang secepat mungkin," tambah dia.

Seorang penduduk lokal yang tinggal dekat gereja, Alena Berlanga menyebut, situasi benar-benar kacau dan tak terkendali. Pasalnya, pelaku melakukan serangan di kota begitu kecil.

Hampir seluruh penduduk kota ini saling kenal satu sama lain. Berlanga pun mengatakan, insiden tersebut telah menimbulkan luka begitu mendalam.

"Bagi kota kecil dan penduduk yang sangat sedikit, ini jelas sangat mengerikan," papar Berlanga.

Penembakan gereja di Texas (Foto: REUTERS/Joe Mitchell)

"Semu orang akan terpengaruh dan kita yang sudah saling kenal pasti akan terkena dampaknya," sambung dia.

Dilansir Associated Press (5/11), kejadian penembakan bermula saat seorang pria masuk ke gereja di Sutherland Springs, Texas, dan menembaki orang-orang di dalamnya.

Pelaku terindetifikasi sebagai Devin P. Kelley. Pemuda 26 tahun itu pernah bertugas di dinas militer AS. Kelley ditempatkan di divisi kesiapan logistik di Pangkalan Udara Holloman di New Mexico.

Kelley ditemukan tewas di dalam mobilnya dekat perbatasan Guadalupe County. Hingga kini, motif serangan dan kematian Kelley masih diselidiki.