QnA: Meteor Hantam AS, Berbahaya Enggak Sih?

18 Januari 2018 12:58 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi meteor (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi meteor (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Selasa malam waktu Amerika Serikat (16/1), warga kota Detroit, negara bagian Michigan, dikejutkan oleh suara ledakan keras, disusul cahaya yang menyilaukan di udara. Tidak lama kemudian, badan geologi AS USGS mencatatkan adanya gempa berkekuatan 2 Magnitudo.
ADVERTISEMENT
Rangkaian peristiwa itu terjadi ketika sebuah meteor berhasil masuk ke atmosfer dan mendarat di Bumi. Menurut NASA, meteor ini hanya berukuran kurang dari 2 meter, melesat dengan kecepatan 257 ribu km/jam, dan menyebabkan ledakan suara setara 100 ton TNT.
Meteor Michigan bukan satu-satunya benda langit yang berhasil masuk ke Bumi, ada banyak.
Banyak? Yang betul?
Betul dong. NASA dengan menggunakan program peranti lunak Asgard mencatatkan antara 4.00 hingga 5.000 meteor menuju Bumi setiap harinya. Tapi 90 persen di antaranya hangus terbakar ketika melesat menembus atmosfer.
Meteor berukuran kurang dari 25 meter akan terbakar ketika masuk atmosfer Bumi dan tidak menyebabkan kerusakan. Meteor lebih dari 25 meter tapi kurang dari 1 kilometer kemungkinan akan menyebabkan kerusakan kecil jika mendarat di Bumi.
Meteor di Michigan, Amerika Serikat. (Foto: Kevin McCombs/via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Meteor di Michigan, Amerika Serikat. (Foto: Kevin McCombs/via Reuters)
Setiap hari, 100 ton partikel meteor sebesar debu atau butiran pasir jatuh ke bumi akibat meteor yang terbakar ini. Setahun sekali, ujar NASA, asteroid sebesar mobil masuk ke Bumi, menciptakan bola api, lalu terbakar habis sebelum sampai ke darat.
ADVERTISEMENT
Setiap 2.000 tahun sekali, meteor seukuran lapangan bola menghantam Bumi dan menyebabkan kerusakan. Hanya sekali setiap beberapa juta tahun, meteor yang sangat besar mengancam kehidupan makhluk Bumi.
Ada contoh meteor sampai di Bumi selain Michigan?
Meteor terbesar yang pernah menghantam Bumi di era modern terjadi pada 1908 di Tunguska, Rusia. Akibat peristiwa ini, hutan seluas 2.100 kilometer persegi rata dengan tanah.
Sejak saat itu, peristiwa meteor jatuh terbesar lainnya terjadi pada 2013 di Chelyabinsk, Rusia. Ketika itu meteor sebesar 20 meter menghantam Bumi. Ledakannya berkekuatan 4.700 kali lebih besar ketimbang meteor Michigan. Sebanyak 1.600 orang terluka karena pecahan kaca.
Meteor di Chelyabinsk, Rusia 2013. (Foto: AFP/Oleg Kargopolov)
zoom-in-whitePerbesar
Meteor di Chelyabinsk, Rusia 2013. (Foto: AFP/Oleg Kargopolov)
Tapi semua itu bukan tandingan dari meteor yang jatuh ke Bumi 65 juta tahun yang lalu. Meteor berukuran 10 kilometer menghantam ketika itu, memusnahkan 70 persen penghuni Bumi, termasuk dinosaurus.
ADVERTISEMENT
Meteor bisa mematikan juga?
Jelas, jika jatuh langsung di kepala manusia :)
Salah satu korban meteor yang paling terkenal adalah Ann Hodges, warga Alabama, pada 1954. Meteor sebesar bola kasti jatuh menembus atap rumahnya dan menabrak Hodges yang sedang tertidur di kursi.
Meteor melukai bagian pinggang Hodges, beruntung nyawanya tidak terancam.
Ilustrasi batu meteor. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi batu meteor. (Foto: Pixabay)
Pada 1825, dilaporkan seorang pria tewas dan wanita terluka akibat meteor di Oriang, India. Pada 1927, seorang pria asal Mhow, India, terluka tangannya akibat terkena meteor. Banyak juga laporan sapi atau kuda yang mati akibat meteor.
Ngeri juga ya, jadi takut..
Sebenarnya ketakutan kejatuhan meteor tidak beralasan. Pasalnya menurut ilmuwan dari Tulane University, profesor Stephen A. Nelson dalam penelitiannya pada 2014, peluang seseorang terkena meteor adalah 1:1.600.000.
ADVERTISEMENT
Seseorang lebih sering tewas karena kecelakaan mobil (1:90), dalam kebakaran (1:250), atau akibat tornado (1:60 ribu).
Menurut Nelson, dinosaurus punah bukan hanya karena dihantam langsung meteor, melainkan karena dampak setelahnya, yaitu suhu panas, radiasi, atau abu yang menghalangi sinar matahari.
Logo NASA. (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Logo NASA. (Foto: NASA)
Apakah akan ada lagi meteor besar yang menghantam Bumi?
NASA sejak tahun 1990-an melakukan pengawasan benda langit untuk melihat apakah ada asteroid yang mengancam Bumi. Menurut peneliti senior NASA David Morrison kepada Associated Press, ada sembilan asteroid yang saat ini berpotensi menabrak Bumi.
Tapi dia mengatakan, tidak ada yang ukurannya lebih dari 5 kilometer. Jadi untuk saat ini, Bumi aman.
Apakah Bumi punya sistem pertahanan meteor?
Menurut Ed Lu, mantan astronot dan kepala B612 Asteroid Institute, mereka punya teknologi untuk mengalihkan jalur meteor mematikan ke Bumi. Sederhana sebenarnya, tapi belum pernah dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Kami belum melakukannya, tapi ini fisika dasar. Seperti menabraknya dengan pesawat," kata Ed. Tujuannya untuk mengubah jalur jatuh meteor.
NASA dan berbagai lembaga astronomi seluruh dunia juga telah menyepakati panduan berisi peringatan dan tindakan yang perlu dilakukan jika ada meteor sebesar 10 meter terdeteksi mengarah ke Bumi.
NASA akan mencari tahu di mana meteor ini akan jatuh. Jika meteor berukuran lebih dari 30 meter, maka akan dilakukan perintah evakuasi bagi warga. Morrison mengatakan, NASA akan berusaha mencegah tabrakan jika meteor yang menuju Bumi berukuran setidaknya 50 meter.